Share

Buktikan!

Tengah malam Hani terbangun dengan hati gundah. Entah ada apa. Ini malam kedua ia berpisah dari Hanan. Rasa rindu untuk memeluk permata hatinya itu sangat menyiksa. 

Perlahan Hani melepas tangan sang suami yang memeluk posesif pinggangnya. Lalu dengan pelan juga ia mendudukkan dirinya bersandar di kepala ranjang. Bayangan wajah Hanan terus saja berkelebat. 

Terasa gerakan di sisi perempuan itu. Sepertinya Aiman juga terbangun. 

"Kenapa?" Pertanyaan parau terdengar dibarengi pelukan di pinggang Hani. 

"Aku kangen Hanan, Mas," jawab Hani lemas. Pelukan di pinggang teras semakin erat. 

"Jangan terlalu dipikirin, Hanan baik-baik saja di

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status