Share

Roof Top

Biru dan Sinta tertawa bersama, setelahnya diam sejenak, merasakan embusan angin yang menerpa, terasa sejuk dan menyegarkan.

"Kamu kenapa bawa aku ke sini?" tanya Sinta menatap lelaki itu, tatapan yang berbeda, bukan benci. "yakin cuma gara-gara pengen aku aman dari cewek-cewek yang ngejar kamu?" cibirnya.

"Iya, emang apa lagi?" ledek Biru, menatap Sinta lekat, mendekat perlahan sampai pipi Sinta memerah seperti udang rebus.

"Ciyee ..." goda Biru jahil. "hayo kamu kira apa?"

"Apaan sih, ngeres aja."

"Eh, siapa yang mikir ke sana, hahaha ... berarti kamu yang lagi mikirin yang basah-basah, hahaha." Biru tertawa lepas.

"Iih, enggak apaan, seenaknya aja ngomong," sanggah Sinta malu. Biru menjawil dagu kekasihnya, mecubit pipi, kemudian memencet hidungnya, menggelitiki pinggangnya, terus menjahili Sinta sampai gadis itu memohon ampun agar Biru berhenti.

"Ampuuuun," pinta Sinta, menghadang tangan Biru yang akan menggelitiki pinggangnya.

"Ampun doang, ampun siapa? Bilang yang mesra d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status