Share

Bab 739

Wina spontan melepaskan diri dari tangannya begitu mendengar kata ini, mengerutkan kening dan menatapnya.

"Apa katamu?"

"Aku bilang ..."

Jihan ingin mengulanginya. Namun, saat dia melihat mata merah Wina, dia tiba-tiba berhenti.

Pria itu panik dan mengulurkan tangan untuk memeluknya.

"Nggak jadi bilang, oke, jangan marah."

"Nggak!"

Wina mendorongnya dan menatapnya dengan cemas.

"Kamu pernah punya tumor otak. Aku sudah cari tahu, tumor itu bisa kambuh lagi. Tapi kamu kadang suka mengatakan sesuatu seperti tadi, kamu sengaja, ya?"

Sekujur tubuh pria itu menegang. Dia mengira dia bisa menyembunyikannya dari Wina, nyatanya dia tidak bisa menyembunyikan apa pun.

Dia mengulurkan tangan dan menyentuh wajah pucat istrinya.

"Maaf, aku nggak akan bicara sembarangan lagi. Jangan khawatir, oke?"

Mata Wina masih merah. Setelah menatapnya selama beberapa detik, dia melemparkan diri ke dalam pelukannya.

"Kamu sudah bilang, aku harus panggil kamu suamiku, jadi kamu harus jadi suamiku selamanya."

"Seba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status