Share

Bab 153

Dua jam berikutnya David dan Laura bersama Bapaknya Ryan kembali ke kediaman Ryan.

“Loh, kok datang malah numpang makan?” Laura disambut senyum manis si kembar yang sedang asyik mengunyah makanan.

“Ini buatan Oma, enak banget loh Ma.”

Dita mengambilkan potongan kue yang lain di piring dan disuapkan ke mulut sang mama.

“Enak?” tanya Dita.

Laura mengacungkan kedua jempolnya sebagai jawaban. Laura dan David disambut baik disana, terlebih selama bekerja dengan David, Ryan diperlakukan seperti keluarga sendiri.

“Bagaimana dengan tanahnya Vid?” tanya Joe.

“Lokasinya sih strategis, hanya saja saat aku menawar mereka masih minta waktu untuk berunding dulu dengan keluarga besarnya.”

David sih menyukai lokasi itu meski ternyata lebih bagus bila dibangun outlet atau hotel bukan villa karena tempatnya masih di pinggir kota.

Biaya pajaknya yang sangat mahal di sana hingga David merasa kalau pajak ditanggung yang punya tanah dia tak keberatan, tapi kalau pajak darinya ya itu kemahalan menurut Davi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status