“Paman kami sudah mencarikan jodoh untuk Paman,” ucap Dita saat melakukan makan malam bersama di rumahnya.“Kita memanggilnya apa? Paman, Uncle, apa Opa?” bisik Dika namun nyatanya Joe mendengar sedang digosipkan oleh si kembar.Tampak jelas si sulung cekikikan sampai akhirnya menjawab, “kalau Paman bikin kesel kita, maka kita memanggilnya Opa, kalau tidak kita panggil Paman saja, soalnya kata Papa kalau panggil Uncle tidak cocok, dia sudah tua.”David mengulum senyum saat ini Laura dan Joe sedang menatap tajam ke arah sang CEO.“Laura,” panggil Joe.“Ya Paman-” Laura segera menutup mulutnya saat menyadari kesalahannya, sedangkan si kembar dan yang lainnya tergelak.“Mama saja panggil Paman, harusnya kami panggil Opa,” goda Dita lagi membuat sang mama tak enak hati pada Joe.“Maaf Pak Joe, ajaran Papanya anak-anak,” Laura mencoba mencari kambing hitam. Kedua anaknya kembali terkekeh.“Dita sungguh-sungguh loh Paman kalau sedang menyiapkan jodoh untuk Paman,” ucapnya lagi.Joe mendengu
“Mau kemana sayang?” tanya Laura pada kedua anaknya.“Ck.” Dika dan Dita tampak berdecak kesal.“Itu Ma, kami dipanggil sama Opa,” sahut Dika.Keduanya akan ketahuan kalau lagi kesal pada Joe, karena mereka langsung mengubah panggilannya dari Paman menjadi Opa.Alex yang baru menaiki tangga menuju pelaminan diajak turun kembali oleh si kembar, sebab kalau mereka berjalan berdua saja di antara ribuan iri tentu saja keduanya mendadak kehilangan rasa percaya diri.“Mau kemana sih?” tanya Alex.“Anterin kami temui Opa Joe, Papa Alex,” jawabnya kompak.Berhubung gaun yang dikenakan oleh Dita sangat menjuntai ke lantai, daripada gadis kecil itu terjatuh maka Alex memilih untuk menggendongnya.Tak ada penolakan dari Dita, dia justru melilitkan tangannya di leher Alex. Setelah tiba di depan Joe, alex pun berhenti.“Ayo ambil kado kalian, mumpung tamu belum pada bubar,” ucap Joe mengingatkan keduanya.Refleks si kembar menepuk jidatnya karena hampir melupakan kado yang telah mereka buat satu
“Rasanya seperti mimpi ya sayang,” ucap Laura.Meski badannya terasa remuk akibat sang suami menghujamnya berkali-kali, tapi ada rasa bahagia yang tak bisa disembunyikan.Siapa sangka dia kini sudah menjadi istri dari CEO ternama di Kota ini. Ternyata takdir tak seburuk yang Laura bayangkan sebelumnya.David mengeratkan pelukannya, “iya sayang, aku pernah meragukan kasih sayang Tuhan. Ternyata sekarang aku yakin yang terjadi dalam hidup kita adalah yang terbaik. Tuhan mengijinkan aku untuk melewati masa umurku bersama wanita yang aku cintai,” jawab David jujur.Laura yang tadinya membelakangi sang suami, kini membalik tubuhnya untuk bisa berhadap-hadapan dengan sang pria tampan. Tanpa disadari gesekan Laura membuat milik David kembali menegang.“Sayang, kamu nakal banget,” ujarnya sambil menahan hasrat.David seperti orang yang sedang kelaparan seolah tak pernah kenyang padahal tiga ronde sudah dilewati.Laura terkekeh, "maaf sayang, tenangkan sendiri ya, karena jatah sudah habis," s
“Cepat labrak, kamu memang suami kontrak tapi bukan berarti kamu membiarkan dirimu diinjak-injak seperti ini. Laporkan ini pada William, biar dia tahu kelakuan anaknnya. Kamu jangan mau terus-terusan dijadikan keset,” ucap Joe menjadi kompor.Dia tak terima melihat Alex dikhianati di depan matanya, wanita liar itu harus diberi pelajaran, terlebih Joe mendengar kalau wanita itu sempat menunjuk David dengan telunjuknya karena dianggap mencampuri rumah tangganya. “Baiklah Pak Joe, saya titip anak-anak dulu ya,” pamit Alex. Setelah mendapat anggukan oleh Joe, Alex pun bergegas menuju ke dalam kamar hotel yang ditempati oleh Angel dan selingkuhannya.“Mampus kamu wanita laknat!” umpat Joe senang. “Joe, Dita dan Dika di mana? Ayo kita pulang,” ucap Monica.Monica baru saja datang dari toilet dan tadi menitipkan si kembar pada Alex dan Joe, sedangkan para pengawal sibuk memasukan barang ke dalam mobil, Ryan tadi ikut mengantar Bosnya ke Bandara.Joe celangak celinguk mencari keberadaan si
“Aku tidak pernah mencintainya, tapi kenapa rasanya sesakit ini."Alex memejamkan mata saat pintu kamar hotel itu belum tertutup rapat. Dia bisa melihat dengan jelas bagaimana dua pasangan itu sedang berhasrat.“Aku yang menjadi suami sahnya saja belum pernah menyentuhnya, tapi di luar rumah dia rendah ini,” gumamnya di dalam hati.Beruntung resepsionis mau memberikan nomor kamar Angel dan selingkuhannya hanya dengan Alex menyebut kalau dirinya disuruh oleh David Aditama.Meski melanggar SOP, tetap mereka memberitahu Alex hanya karena takut berurusan dengan David.“Aku harus merekamnya agar ada bukti untuk Tuan William.”Alex mengambil ponselnya mulai masuk lebih jauh dan bergerak seringan bulu agar tidak mengusik keduanya. Alex pun mulai merekamnya.Desahan semakin terdengar membuat perasaan Alex semakin hancur lebur.Setelah mendapatkan video yang memperlihatkan wajah jelas Angel dan pria itu, Alex berniat pergi dari dalam kamar hotel. Sialnya kakinya malah kesandung meja hingga me
“Aku pikir kamu akan mencari pengganti yang lebih baik dari Linda, tahu begini aku saja yang merampasmu dari Linda.”Tanpa tahu malu Maira berujar demikian membuat darah Laura mendidih. Dia muak terus dibandingkan dengan Linda secara fisik. Dan Laura berjanji akan menghabiskan uang bulanan dari suaminya untuk merawat diri meski melalui jalan operasi plastik, pikirnya.“Daripada menikah denganmu atau Linda, lebih baik aku tidak menikah. Bagiku istriku yang terbaik, dari pada tubuh kalian penuh plastik dan itu kalian banggakan hanya demi menghina fisik istriku,” jawab David.Laura sangat yakin kalau sang suami saat ini sedang marah pada wanita itu. “Aku memilih pasangan untuk menjadi ibu dari-anak-anakku dan istri yang bisa menjaga harga dirinya sebagai wanita, buat apa punya istri model dengan fisik cantik diluar tapi tiap malam digilir pria tua berduit!”Setelah berujar demikian David mengajak laura untuk masuk ke butik tas branded. Laura tersenyum puas, ternyata sang suami bisa mem
Laura menggeliat meregangkan otot-ototnya, lalu membalikan tubuhnya ingin memeluk sang suami tapi nyatanya hanya ada guling.Hari ini adalah hari terakhir mereka di Negara East Country, dan dua jam lagi mereka harus menuju ke Bandara.“Kemana dia?” tanya Laura pada diri sendiri.Terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Laura tersenyum menatap pintu kamar mandi yang diyakini olehnya ada sang suami di dalamnya.“Ternyata begini rasanya menikah didasari cinta dan restu orang tua. Aku akan berusaha menjadi istri, Mama dan menantu terbaik untuk keluarga kecilku,” gumam Laura.Entah berapa banyak ungkapan rasa syukur Laura ucapkan karena Tuhan begitu baik merestui hubungannya dengan sang suami. Semua yang terkait dengan pernikahannya berjalan dengan mulus.Bahkan kehadiran si kembar di acara pernikahannya dengan David menjadikan pernikahan itu viral di seluruh dunia.Beruntung mereka hidup di Negara New Capitol, sebuah kota bebas tanpa ada cemooh sebutan anak haram untuk si kem
Laura masih duduk di depan ruang ICU bersama kedua anak kembarnya yang juga ikut menangis.Apa mungkin yang terjadi pada suaminya adalah kesalahan Laura? Pantaskah dia disebut sebagai seorang istri yang menjaga suami saja tidak becus.Tatapannya kosong, bahkan beberapa kali si kembar memanggil sang mama, namun Laura seolah tak mendengarnya.Raganya seperti tak bertuan.“Dita, Dika, sini sayang duduk sama Papa Alex,” panggil Alex pada dua anak kembar menggemaskan itu.“Tidak mau!” serunya kompak dengan suara menggelegar sampai membuat Laura terkejut.“Kenapa sayang?” tanya sang mama seperti orang linglung. Bukannya menjawab pertanyaan sang mama, keduanya justru menangis dan mengeratkan pelukannya.Laura tak kuasa lagi membendung air matanya yang kini sudah menganak sungai membasahi hingga ke pakaian yang digunakannya.Siapapun yang melihat kondisi Laura dan si kembar pasti akan ikut merasakan sakitnya hati ketiga orang itu.Monnica yang tadinya duduk persis di dekat pintu ruang ICU, k