Setelah itu, Heri segera mengajak Romel untuk berputar lewat jaan belakang hotel ini. Karema kebetulan, Heri pernah kost di kawasan di belakang hotel ini, karena itu, dia tahu kalau ada jalan tikus yang biasa digumakan oleh karyawan hotel yang ngekost di belakang hotel untuk keluar masuk kawasan hotel.“Aku gak sangka kalau Ken itu ternyata adalah anak crazy rich, Pak Romel,” kata Heri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.“Aku juga. Dia kan cuma cleaning service. Mana ada yang percaya kalau dia orang kaya.”“Temanku menonton acaranya semalam. Terus, temanku ceritakan padaku. Ternyata semalam Ken itu menyewa semua stasiun TV di kota ini untuk minta maaf pada Lidya dan bilang kalau dia tidak pernah disogok. Tapi, karena aku tidak nonton, aku tidak percaya kalau itu Ken.”“Aku harus cepat-cepat menemui si cleaning … eh, Ken itu dan minta maaf kepadanya.”“Tenang, Pak Romel. Aku segera membawa bapak ke sana. “Heri menunjuk ke arah sebuah arah. “Itu pintu kecilnya.”“Oke.”Setelah itu, k
Gedric berteriak kencang sambil memegang senjata api genggam yang dia arahkan kepada Ken. Dia begitu sakit hati karena tangan dan kaki anaknya dipatahkan oleh Ken.Tapi sebelum senjata api itu meletus, sebuah botol bir telah menghantam kepala Gedric dan membuat dia tersungkur Tanpa sempat Gedric menarik pelatuk senjata apinya.Setelah Gedric tersungkur jatuh, seseorang terus menendang Gedric hingga Gedric berteriak-teriak kesakitan.Ternyata orang yang memukul kepala Gedric dengan botol adalah Romel sementara orang yang menendang-nendang Gedric adalah Heri.Heri juga sudah mengambil senjata api tadi untuk mengamankan senjata api itu yang terjatuh dari tangan Gedric itu."Terima kasih, Pak Romel," kata Ken kepada Romel. Ken juga sempat mengangguk ke arah Heri.Romel langsung tersenyum ramah kepada Ken, sementara Heri langsung membusungkan dada, merasa orang yang paling berjasa."Apa yang terjadi?" tanya Lidya sambil mengintip dari balik bahu Ken.Romel langsung mendekati Ken dan Lidya
Meggie yang sangat antusias karena lamaran Ken diterima Lidya, langsung naik ke ats panggung dan berkata, “gimana kalau acara pernikahan kalian digelar di sini saja dan digelar sekarang juga.”“Kenapa sekarang, ma? Ini kan acaranya Graham, sainganku. Aku tidak mau menggelar acara di acaranya Graham,” protes Ken.“Mama ingin ngemong cucu secapatnya, Ken. Lagian, kami baru ketemu sama manager hotel ini dan dia bilang, hotel ini baru dibeli opa kamu. Jadi, gampanglah kita menggelar acara disini.” Maggie menujuk ke arah manager hotel.Manager hotel yang dari tadi mendampingi Victor Wong dan Maggie, langsung maju ke depan dan berkata kepada Ken. “Iya, tuan muda. Kakek tuan muda baru saja membeli hotel ini.”Melihat kehadiran manager hotel, Romel langsung bersembunyi di belakang Esy. Dia membungkuk di belakang Esy sambil berbisik, “ma, kamu juga ikut menekan Lidya, supaya Lidya mau langsung nikah. Ayo, ma.”Mendengar kata-kata Romel itu, Esy langsung berkata, “Iya, kami juga tidak keberatan
Jawaban dari Andreas itu membuat Romel sangat kaget. Romel tidak menyangka kalau sikap menghinanya kepada seorang kakek tua tadi, akan mendtangkan masalah bagi rencana pernikahan Ken dan Lidya.Padahal, begitu mengetahui kalau Ken adalah tuan muda dari Diamond Group dan mengetahui kalau Graham bangkrut, Romel sudah sangat setuju akan hubungan cinta antara Ken dan Lidya, tapi, akhirnya keadaannya jadi serumit ini.Esy mulai bicara dengan Maggie, bertanya tentang alasan mengapa Ken menyamar menjadi cleaning service sehingga Romel sempat menghina Opanya Ken.Maggie langsung memberitahu alasan mengapa Ken bertindak seperti itu, tentang dua gadis di masa lalu Ken yang mengecewakan Ken dan tidak pernah benar-benar mencintai Ken dan hanya ingin mengeruk harta milik Ken.“Karena itulah, Ken rela menajdi cleaning service karena dia berpikir, gadis yang mencintainya saat dia menjadi cleaning service, adalah gadis yang tulus mencintainya,” pungkas Maggie.“Ken akhirnya menemukan Lidya yang menci
Ken menatap wajah Lidya. Saat ini, mereka berdua berada di sebuah restoran yang berjarak sekitar 3 kilometer dari hotel tempat Lidya hampir menikah sebelumnya.Lidya sudah memakai gaun biasa, tidak lagi memakai gaun pengantin tapi kecantikan wajahnya masih tetap terpancar dari dirinya.Ken sendiri masih tetap memakai setelan jas yang sebenarnya dia pakai dengan maksud untuk menghancurkan rencana pernikahan antara Lydia dan Graham dan langsung melamar Lidya serta menikahi Lidya. Tetapi setelah mendapatkan kabar kalau tanda larangan pertama telah berbunyi dari sang Kaisar, maka Ken terpaksa menunda keinginannya untuk menikahi Lidya.Karena ada banyak konsekuensi yang harus Ken hadapi kalau dia nekat melangsungkan pernikahan tanpa restu dari sang Kaisar. Karena itu, Ken harus menunda pernikahan dengan Lidya tapi bukan berarti dia akan meninggalkan Lidya karena baginya Lidya adalah segalanya dan dia harus berjuang demi bisa bersatu dengan Lidya."Jadi ... selama ini kamu pura-pura jadi cl
Ken menempelkan bibirnya di bibir merah merekah milik Lidya yang sudah terbuka sejak tadi yang langsung menyambut bibir Ken. Keduanya saling cium dengan penuh perasaan. Rasa rindu yang menghimpit rasa di dada keduanya, kini mulai mereka ekspresikan dalam ciuman yang menyatukan rasa.Keduanya saling kulum dengan penuh perasaan. Tangan keduanya mulai bergerak. Ken memeluk erat tubuh Lidya, sementara Lidya memeluk erat tubuh Ken.Beberapa detik kemudian, lidah Ken mulai masuk mencari lidah milik Lidya. Kedua lidah dari dua insan yang tengah dalam rasa rindu yang membara itu, mulai saling taut, saling belit dalam rasa yang mulai membara seiring hasrat membara di antara keduanya.Ken memeluk tubuh Lidya semakin erat karena dorongan hasrat yang mulai membara di dalam dirinya. Ken sengaja membiarkan hasratnya itu terus mendorong dia untuk memeluk Lidya dan bereksplorasi dengan lebih panas di lidah Lidya.Saat ini, karena kondisi yang agak gelap, sehingga Ken dan Lidya tidak diihat oleh mayor
Terdengar suara banyak bunyi klakson yang membuat Ken dan Lidya langsung menghentikan apa yang sedang mereka lakukan.Lidya memperbaiki bajunya dibantu oleh Ken. Setelah itu, mereka berdua mulai berjalan dan tidak menghiraukan kata-kata dari para pengendara mobil yang bersiul ke arah mereka.Ada yang berkata, "woi! Bos, bawa ke hotel cewek loe! jangan di jalanan. Gak modal loe!"Mendengar kata-kata itu, Ken dan Lydia tertawa sambil saling pandang. Setelah itu, mereka langsung ikuti jalan belakang untuk menuju ke hotel tempat dimana Tony sudah menyewa kamar untuk mereka berdua serta para pengawal mereka.Melihat tuan muda mereka sudah berjalan lagi, Matias dan Sylvia kembali mengikuti dari belakang.Matias yang jomblo dan sempat melihat dari kejauhan adegan dari Ken dan Lidya tadi mulai terbawa suasana. Karena itu, dia memegang tangan Silvia.Silvia langsung melepas tangannya dari genggaman tangan Mathias, kemudian dia berkata, "apa yang kau lakukan? Aku akan melaporkan kamu kepada And
Setelah berada dalam kamar, Lidya bertanya, "apakah masalah yang ditimbulkan oleh Papaku itu memang sangat berat?"Ken tidak langsung menjawab. Dia mendekati jendela dan menatap kearah luar kamarnya. Saat ini, dia berada di lantai 21 sehingga dia bisa menatap ke arah luar dengan bebas. Dia menghela nafas berat sekali kemudian dia berkata, "ya, nampaknya sangat berat."Lidya mendekati Ken dari belakang, memeluk Ken dari belakang. Sejenak dia mencium punggung Ken, setelah itu dia sandarkan pipinya di punggung Ken. "Mengapa begitu?""Karena dalam keluargaku dan perusahaan keluargaku, sejak turun temurun pemimpin tertingginya adalah sang Kaisar yang dijabat oleh orang yang paling dituakan dalam keluarga kami dan saat ini yang menjabat sang Kaisar adalah kakekku. Ayahku menjabat presiden direktur sementara aku adalah pewaris utama. Sang Kaisar itu memiliki hak untuk melakukan larangan.""Lalu?" Lidya kembali mengecup punggung Ken sekali dengan penuh rasa sayang."Sang Kaisar memiliki 3 lar