Share

Bab 20 - Tanda Tanya Besar

Aria tercenung memikirkan perlakuan Axel kepadanya tadi. 

Menawari untuk mengantarnya ke tempat kerja? 

Aneh. Aria mengerutkan alisnya. Rasa marah kembali menggelegak. Dia berani taruhan kalau Axel ingin mengerjainya lagi. Tangan gadis itu terkepal erat. Sudah cukup Axel sekelompok dengannya di tugas besar fisika, sekarang ingin mengantarnya pergi ke tempat kerja.

Mengapa pemuda itu tidak bisa membiarkannya sendiri!?

"Aria?" panggil Ji Wook membuat kesadaran Aria kembali. Dia langsung menoleh menatap pemuda berdarah Korea di sampingnya. "Ada yang tidak beres?"

Aria tersenyum tipis dan menggeleng. "Tidak, tidak ada."

Ji Wook tersenyum maklum. Matanya tetap mengarah ke jalan. "Karena Axel?"

Aria menghela napas dalam ketika mendengar nama si Kodok Bangkong disebutkan. Senyum Ji Wook melebar.

"Abaikan dia, oke?" ucap pemuda itu sambil terus mengendalikan mobil melewati keramaian di New York pada sore hari, "Aku dengar kem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status