Share

48. Mahar Cinta

*Cahaya Mustika*

Aku menatap diriku melalui cermin besar di kamar Gus Azzam. Aku terpana, apa ini aku? Nada dan Ipeh yang selalu menemaniku pun menatap takjub ke arahku.

"Mbak Caca cantik banget?" pekik Ipeh.

"Ya Allah Ca, pantesan Mas garangku klepek-klepek sama kamu. Lah ternyata kamu itu kupu-kupu yang baru keluar dari kepompong rupanya." 

Aku hanya tersenyum malu.

"Ish ... gak usah sok malu-malu meong Ca, gak cocok tahu."

Aku mendelik kesal ke arah Nada. Dan lihatlah dia cuma tertawa saja. Dih.

"Gimana sudah siap belum? Ya Allah Caca," pekik Umi Aisyah.

"Waduh ... cucu mantuku ayune puoollll. Pantesan si Azzam tresno karo koe," seru Simbah Suseni.

"Umi, Mbah," sapaku dan mencium tangan keduanya.

Umi dan Simbah Suseni juga cantik. Mereka mengenakan kebaya dengan desain muslimah yang simpel tapi elegan.

Apakah kalian penasaran dimana Gus Azzam? Habis subuhan, Gus Azzam diusir menuju kamar tamu di lantai bawah, sedangkan a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Naviza Nurul Qhoirunnisa
aku suka banget banget sama ceritanya yg ini tapi sayang makin kesini koin untuk bukanya makin banyak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status