Hampir saja aku ketahuan oleh para petugas yang langsung menyusul ke lantai atas menggunakan tangga darurat sama sepertiku, tetapi aku lebih cepat dari mereka sehingga aku bisa turun bertemu lagi dengan Kak Agam tepat waktu.Aku dan dia buru-buru melepas baju yang semula dipakai menjadi baju biasa saja, dan berlari keluar gedung saat semua petugas kalang kabut untuk mencari kerusakan dari listrik yang padam.Akhirnya rencana kita berhasil. Aku berlari menjauhi gedung itu bersama Kak Agam dan langsung masuk ke dalam mobil.Kita masih menstabilkan pacuan nafas, karena berlari dari lantai sekian membuat aku hampir kehabisan nafas."Berhasil kamu Serayu. Bagaimana menjalankan misi pertama, mendebarkan bukan?" tanya Kak Agam kita berdua kelelahan berada di dalam mobil, dan menepi sebentar di area yang sudah jauh dari gedung tadi."Asli aku jantungan banget, takut salah gunting atau takut aku nggak bisa gunting secara barengan, dan menggagalkan misi!""Tapi kamu hebat, kamu berhasil dalam s
"Biar aku saja!" ucap laki-laki itu memandang aku dengan ekpresi batin yang tak bisa diuraikan.Aku segera tersenyum sambil mengangguk, "terima kasih."Saat Darwin hendak mengambil gelas, tangannya direntangkan ke atas sangat berhimpitan denganku, membuat debaran jantungku berdegup lebih kencang. Dan lebih mengejutkan lagi, aku tiba-tiba ikut merentangkan tanganku ke atas, dan menyatukan jari jemari kita hingga saling bertautan. Aku meraih tubuh laki-laki itu dengan satu tanganku, kemudian memeluk tubuhnya. Tak kusangka, dia mengeratkan jari-jarinya, dan satu tangannya meraih wajahku, hingga posisi wajah kita sudah sangat dekat."Apa yang kamu lakukan?" Dia mendorongku lebih jauh. "Kenapa kamu memelukku, kamu ingin melebihi batas?" tanya Darwin yang mungkin saja sedang ketakutan mana kala istrinya tiba-tiba ikut hadir di situ.Aku juga bodoh sekali, kenapa tiba-tiba aku melakukan hal itu? Apa aku merindukan dia? Dia yang memberikan aku apapun karena sangking mencintai aku?"Maaf Tua
Untuk urusan pertemuan aku sama si Darwin aku nggak perlu cerita sama Kak Agam atau ibu Laura, soalnya ini akan menjadi masalahku sendiri.Kata Darwin kemarin, dia meminta waktu aku untuk bertemu berdua aku iya kan saja, mungkin itu adalah cara dia untuk dekat sama aku nantinya.Ternyata panggilan masuk yang nanya aku lagi sendiri atau tidak, itu adalah dari nomor Darwin. Secepat itu ya dia bisa mencari informasi tentang aku hebat banget.Aku langsung menghubungi dia di nomor yang itu dan berkata untuk menemui aku di cafe private yang aku sebutkan, bodo amat mahal, pasti dia juga kan yang bakal bayar?? untungnya dia langsung setuju dan nanti malam adalah waktu kita bertemu."Lagi apa kamu ayo main HP sama siapa?" tanya Kak Agam yang tiba-tiba sudah ada di sampingku aku buru-buru menyembunyikan ponsel itu di saku."kepo banget sih Ada deh nggak boleh tahu.""nanti malam mau ikut nggak ke taman ceria ada pesta lampion loh!"Aduh kenapa mendadak banget sih Aku kan udah ada rencana lain J
Aku sudah sampai di taman ceria, di sini memang banyak sekali orang-orang yang lagi nonton pesta lampion.mereka semua membeli benda itu sesuai warna favoritnya lalu menulis keinginan atau harapan terhadap seseorang dan menerbangkannya.warga di sini berharap keinginan itu akan terwujud dan adat seperti ini sudah terjadi dari tahun ke tahun.aku jadi ingat satu hal ketika pertemuan pertamaku dengan Kak Agam, saat aku harus mencari Jaksa yang dimaksud oleh Mauren, tepat di acara seperti ini dan sekarang juga aku ngelihat laki-laki itu sedang berdiri menghadap ke rimbunan orang-orang yang sedang menerbangkan lampion."Hai!" aku menyapanya dengan santai."rupanya kamu di sini juga, sudah selesai bertemu dengan temannya?""sudahlah memangnya pertemuan apa harus memakan waktu berjam-jam, kita hanya makan malam kok."apa yang aku bicarakan ke dia adalah kenyataan Darwin aku anggap sebagai temanku dan kita memang hanya makan malam saja kan tidak melakukan hal yang lain lagi pula umurku baru
Pas aku bilang bahwa nari salsa itu bisa memperbaiki Miss V, dia kayaknya antusias banget. Matanya berbinar begitu mendengar saran dariku yang ngapain harus capek-capek operasi Miss V sakit banget pastinya iya kalau suami kamu kalau tidak kan rugi bandar."Kalau begitu bisakah kamu membantu aku untuk berlatih tarian itu kalau berhasil akan aku berikan hadiah untukmu!"Ya nggak tahu berhasil atau tidaknya kok kamu nanya saya, yang jelas saya hanya ingin menarik simpati dari kamu pura-pura aja ini mah, kamu kok tidak mengerti."Latihan rutin dan berlatih secara mandiri di rumah bisa mempercepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.""Oke kalau begitu kita bisa mulai latihan menari besok."Di saat kita berdua Tengah berbincang masalah nari salsa, ada sekretaris Nyonya Maureen datang dan memberitahu bahwa nanti malam ada pesta Makan malam di rumah ayahnya."Kenapa mendadak sekali ada acara apa memangnya?""saya tidak begitu tahu Nyonya, tetapi saya diberitahu untuk membawa Nyonya nanti m
Supaya pegawai itu cepat pergi aku harus berusaha meminta sesuatu."Permisi!" "Iya Nona ada yang bisa saya bantu?""Ini kan rumah mewah, saya boleh minta request minuman. ada namanya teh camomile, ada nggak di sini?""Oh ada dong Nona, Kami selalu menyediakan jenis teh apapun Nona mau itu!""Iya soalnya akhir-akhir ini saya susah tidur. Katanya Teh itu bagus untuk membuat tidur nyenyak.""Benar sekali tunggu sebentar ya akan saya buatkan," ucap pegawai itu dan langsung meninggalkan aku sendiri di ruangan ini.Karena berhasil membuat situasi aman, Aku langsung mengambil arah perekam darurat itu dan menempelkannya satu di bawah sofa. pasti ini adalah tempat Hary Hartawan berkumpul bersama anak buahnya. Siapa tahu di sini terdengar percakapan yang penting.Satunya lagi aku harus mencari tempat yang lebih aman, aku beranjak dan mengitari ruangan itu lalu bertemu di koridor yang aku pikir Ini adalah kamar hari Hartawan karena di sampingnya terdapat foto dia bersama mendiang istrinya.Ya s
Saat ini kita berdua lagi istirahat karena badan sudah mulai terasa lelah akibat latihan menari kami berdua sedang fokus memperhatikan ponsel masing-masing.Tetapi kita mengeluarkan ekspresi yang berbeda beberapa saat setelah kita mendapat pesan dari seseorang, aku dari Darwin dan dia dari suaminya. Yaah meskipun pesan itu berasal dari satu orang yang sama."Brengsek!! Kenapa laki-laki itu menolak ajakan aku? Padahal malam ini aku ingin sekali tidur dengannya!" secara lantang Mauren berkata seperti itu Sampai aku terperangah."Kenapa Nyonya kelihatannya sedang marah sekali?" "Biasalah laki-laki itu, kalau diminta untuk tidur bersama selalu banyak alasan malam ini juga katanya dia ada meeting."Rasanya aku ingin tertawa terbahak-bahak di depan perempuan ini. Meeting yang dimaksud Darwin adalah bertemu denganku, di tempat biasa untuk makan malam. Kasihan sekali, sebab laki-laki itu lebih memilih bertemu denganku daripada menghabiskan waktu bersama istrinya."Ya ampun Nyonya pasti peras
Dia menatapku dengan bingung, "kenapa aku tidak boleh menyentuh bagian ini?" tanya dia tanpa merasa berdosa."Kamu tanya kenapa nggak boleh memangnya kamu siapanya aku?""Kok kamu berkata seperti itu, bukannya tadi kita sudah berciuman begitu hangat tapi kenapa aku tidak boleh menyentuh ini?" tanya laki-laki itu lagi."Karena Aku bukan milikmu Pak Darwin, kamu tidak berhak menyentuhku terlalu dalam. Kamu lupa, kamu saja belum menikmati malam pertama dengan istrimu. Bagaimana kamu langsung beralih pada perempuan lain?"Dia merasa telah dikecewakan amarahnya memuncak hingga wajahnya berubah menjadi memerah."Jadi kamu mempermainkan aku?""Dari mana kamu bisa menilai bahwa aku mempermainkan Kamu, memangnya aku dan kamu memiliki hubungan apa? kita hanya baru makan malam sekali kenapa kamu terlalu obsesi ingin bersamaku."Darwin, aku merasa ingat sesuatu bahwa di dalam mimpiku itu kamu juga melakukan ini. Ingin menyentuh bagian tubuhku tanpa sadar siapa dan bagaimana posisi kamu. Bahkan d