Share

Hari Semakin Dekat

“Kamu mau bicara soal Abid apa soal pernikahan kita?” balasan dari Mas Ragil begitu cepat, membuatku merasa berarti.

Percaya diri sekali dia.

Aku tidak menjawab lagi pesannya, karena aku berniat untuk menghubunginya kembali setelah selesai melipat pakaian. Namun, ternyata dia menghubungiku terlebih dahulu.

Aku membiarkan telepon berdering beberapa saat lamanya hingga panggilannya berakhir dengan sendirinya. Tak lama setelah itu, ia mengirimkan pesan.

“Katanya mau ngomong di telepon, kenapa nggak diangkat?”

Aku pun menjawab, “Nanti!”

Tak ada jawaban.

Baru setelah aku selesai membersihkan baju dan mandi serta sholat ashar, barulah aku meneleponnya kembali.

“Halo! Gimana, Dek?” Mas Ragil langsung menjawab panggilanku, setelah bunyi nada sambung ke satu.

Wah, wah, semangat sekali sih, calon suamiku itu.

“Udah sholat ashar belum, Mas?” tanyaku sekedar memastikan kalau ia sudah melaksanakan kewajibannya itu.

“Sudah! Itu nomor satu, seperti kamu!”

Aku memilih diam mendengar gombalannya ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status