Share

48. Rumah Sakit

Davina menggeleng. “T-tidak.”

“Tidak apa?” Salah satu alis Dirga terangkat, ada tatapan geli yang mengejek di kedua mata pria itu.

“Jangan lakukan itu, Dirga. Kumohon. Hanya biarkan saja dia.”

“Apakah kau mencoba menjadi pahlawan untuk anak itu?” dengus Dirga. “Bahkan kau saja selalu membutuhkan bantuan dan merepotkanku. Sekarang dengan sok baik dan sok tulusnya kau mengatakan akan mempertahankannya meski dia hanya akan memberimu penderitaan, begitu?”

“Lalu apa kau akan membunuhnya? Begitu saja seolah-olah dia tak berarti apa pun bagimu yang memang tak punya hati. Setelah semua yang kau lakukan untuk anak ini?”

Dirga tampak terdiam, sejenak. “Mungkin ini pilihan terbaik untuk kita berdua? Ah, kita bertiga.”

“Itu hanya keegoisanmu,” tandas Davina.

Dirga menyeringai. “Lalu kenapa kalau itu memang keegoisanku?”

Mulut Davina seketika terkatup rapat. Dirga mendengus tipis, melangkah ke arah pintu.

“Kenapa kau begitu labil, Dirga?” Suara Davina nyaris menyerupai teriakan. Emosi be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Agustin
kapan bahagianya davina yaah.. ngenes terus davina
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status