Share

Dua minggu

Mata Rima melirik ke arah jalan, di mana para penjahat itu sedang duduk manis di dalam mobil. Mereka sepertinya sedang mendiskusikan sesuatu dan tidak lama kemudian, mobil melaju dengan sangat cepat, meninggalkan rumah sederhana yang menjadi tempat Rima, Satria dan Tina. Rima menarik napas dalam dan menghempaskannya dengan bertenaga.

"Maaf!" ujar Rima dengan senyum manis ke arah Satria, yang masih memegangi pipinya.

"Sakit!" balas Satria dengan wajah cemberutnya, karena taqhu itu hanya untuk berpura-pura, tapi sakitnya nyata.

Jika Rima tidak menikah, mungkin Satria dan Rima menjadi pasangan yang sangat serasi. Tina pun merasa seperti itu.

"Om dan tante saling kenal?" tanya Tina.

"Kenal semenjak Sherly menjadi pesakitan," ujar Rima lirih.

Rima tidak melihat Satria yang melambaikan tangan pada Tina, menandakan mereka sudah lama kenal. Meski masih remaja, Tina tahu artinya.

"Kalian seperti kekasih yang lama tidak jumpa, dan terhalang oleh pernikahan tante Rima," tebak Tina, dan sukses m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status