Share

Pelukan haru

Rima memijit kepalanya yang terasa sangat sakit, dan menunduk dalam. Dia measa keputusan besarnya tidak salah dan akan mendapat dukungan dari para wanita, di seluruh dunia.

“Bu-Bunda,” lirih Rima mendengar suara Sherly, tapi dia menepisnya.

Rima tahu, anak sambungnya yang satu ini tidak pernah mau memanggilnya bunda. Jadi, dia berfikir kalau itu halusinasinya saja saat dia sedang depresi.

“Bunda!” Suara Sherly memenuhi gendang telinga Rima, tapi dia tetap kukuh pada dirinya, jika Sherly tidak mungkin memanggilnya.

“Kamu kenapa?” tanya Satria yang bingung dengan Rima, yang hanya diam ketika dipanggil oleh anak tirinya. “Itu kamu dipanggil!” ujar Satria kemudian.

Rima langsung menoleh ke arah anaknya yang terbaring tidak berdaya, memeluknya dengan erat dan dibalas dengan pelukan oleh Sherly. Sungguh pemandangan yang haru untuk dilewatkan.

Gadis itu mengulurkan tangannya, dan meminta Rima menyambutnya tanpa kata apapun. Rima dengan senang hati mendekat dan menggenggam tangan sang pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status