Share

Morning Sickness

"Huekkk! Huekkk!"

Pagi ini sudah kurang lebih lima kali Nara bolak-balik ke kamar mandi untuk melepaskan segala rasa mualnya, akan tetapi entah kenapa rasa yang cukup mengganggu itu tak kunjung hilang dan bahkan terasa semakin memburuk.

Rasanya Nara benar-benar tak kuasa lagi. Kedua kakinya sudah lemas, begitu pula dengan kepalanya yang semakin terasa pusing. Ia ingin terjatuh, akan tetapi untung saja ada uluran dua tangan yang langsung sigap menahan dan mendudukkan tubuhnya tepat di atas sebuah keramik yang ada di samping wastafel.

"Nah, 'kan? Aku bilang apa?"

Dua kalimat itu langsung membuat Nara menghela napasnya, dan menunduk menyesal. Ia biarkan pria yang sudah berjas dan berdasi rapi itu mengusap bekas-bekas tetesan air di wajahnya, dan juga membiarkan pria tersebut menguncir rambutnya meski tak serapi ikatannya.

"Aku tidak mungkin meninggalkanmu dalam keadaan yang seperti ini, Sayang. Jadi tolong, tolong jangan paksa aku untuk berangkat kerja lagi. Aku bosnya, jadi tidak mungk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status