Share

Permohonan Bella

Nara cukup terkejut, ketika ia menyadari suara siapa yang telah berbicara kepadanya melalui sambungan telepon tersebut. Namun karena ia tak mau gegabah, dirinya pun akhirnya memutuskan untuk mengabaikan panggilan itu terlebih dahulu sambil menunggu balasan pesan dari seseorang.

Nara masih mengingat jelas kata-kata Dimas, sehingga dirinya tak lagi melakukan sebuah sikap yang gegabah. Apa lagi saat ini, dirinya sedang mengandung hasil buah cintanya bersama pria kesayangannya tersebut.

Tokk! Tokk! Tokkk!

"Iya, silakan masuk!" ucap Nara hingga sedetik kemudian pintu kamarnya itu terbuka dengan lebar.

Di sana ternyata sudah ada Bi Inah yang muncul dengan sebuah nampan berisikan semangkuk sup hangat dan juga segelas air putih, yang sedang menatapnya dengan alis sedikit mengerenyit heran.

"Apa ada lagi yang bisa saya bantu, Nyonya?"

Sejenak Nara berpikir, sambil menggenggam erat telepon genggamnya. Ia sempat menggeleng sesaat, hingga akhirnya Bi Inah berbalik dan ingin pamit keluar. Namun sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status