Share

Bab 167 ( Pernikahan)

Waktu berlalu begitu saja, aku berusaha untuk menutup diri saat bulan kedua sidang perceraianku dengan Akbar. Tidak banyak aktivitas yang aku lakukan, paling banyak aku datang ke Restoran untuk melihat kemajuan Restoran.

Keputusan Sidang perceraianku dengan Akbar juga telah menemukan titik akhir. Yaitu kami telah resmi bercerai. Aku tahu itu semua dari pengacara yang telah disewa oleh Papa.

"Mawar?"

Kepalaku mendongak menatap wajah orang yang telah memanggil namaku. Ternyata Mama yang telah masuk ke dalam kamarku.

Aku mengubah posisi tidurku, dengan duduk bersandar pada kepala Ranjang.

"Apa kau sakit? Kau tidak ikut sarapan ataupun pergi ke Restoran." Mama mendudukkan tubuhnya dipinggir kasur, dekat dengan diriku.

"Abian sudah pulang dari Jakarta. Jadi, aku meminta Izin untuk tidak datang ke Restoran."

"Sikapmu berubah semenjak pertemuan kita di Mall. Apa kau cemburu dengan wanita yang datang bersama dengan Abian?"

aku menggeleng, sambil tersenyum menatap wajah ayu Mama.

"Lantas, ken
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status