Share

Bab 29 ( Pisah Kamar )

Mulan menyeka air mata dengan punggung telapak tangannya sendiri. Setelah merasa lega menumpahkan kekesalannya dengan cara menangis, Mulan kembali menatap plafon rumah sakit dengan tatapan kosong. Ia merasa begitu bodoh sampai-sampai melakukan perbuatan yang dapat menghilangkan nyawanya. Seharusnya ia dapat berpikir untuk tidak menyakiti dirinya. Masih banyak hal yang harus dilakukan di dunia ini. Seandainya Akbar telat membawa dirinya ke rumah sakit, pasti nyawanya akan hilang dengan sia-sia.

Mulan meraba pergelangan tangannya yang telah dibungkus oleh kain kasa.

"Di mana kamu mas?" kembali air matanya menetes begitu saja membayangkan wajah Akbar sedang bersama dengan istri pertamanya. Seandainya saja ia mengetahui wajah istri pertama suaminya itu, sudah lama Mulan ingin mengatakan bahwa dirinya juga istri lain Akbar. Wanita pilihan yang dipilih oleh Akbar untuk melahirkan seorang anak tampan bernama Nathan.

***

Siti terlihat begitu energik saat memasuki sebuah restoran tempa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status