Share

BAB 75

Mobil semakin melaju dengan kencang, seolah sedang berpacu dengan waktu. Tampak wajah Misty dan Koma yang cemberut karena dipaksa untuk duduk bersebelahan di kursi belakang. Sementara Azzalyn duduk di depan bersama Bintang, karena mereka memang berniat untuk membicarakan masalah pembunuhan Paman Bandi.

“Dwita yang memberitahuku, kalau beberapa bulan yang lalu ada salah satu anak buah kepercayaan Mamanya yang disuruh pulang kampung. Namanya Harjiman.” Sampai di sini kalimat Bintang berhenti. Seolah sedang menunggu respon dari Azzalyn.

“Bukankah Jiman itu adalah nama anak buah Paman Bandi yang waktu itu kita curigai karena ia tak datang lagi saat Paman Bandi turun melaut waktu kejadian itu?” Tanya Azzalyn memastikan.

Bintang mengangguk. “Dan Dwita bilang, Harjiman itu dulunya adalah seorang anggota pasukan khusus di kepolisian. Ia punya banyak keahlian, salah satunya adalah sebagai perakit dan penjinak bom.”

“Jadi kemungkinan besar memang dia.” Ujar Azzalyn. “Apa Dwita bilang dia p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status