Share

Mad Dog

“Bagaimana kondisi Dante, Dok?” tanya Visha.

Nadanya penuh kekhawatiran, melihat Dante terbaring tak sadarkan diri di atas tempat tidur rumah sakit. Pipinya diberi perban karena ada luka saat membentur aspal jalanan.

Luca juga sudah tiba di sisi Visha, merangkul putrinya untuk menabahkan hati ibunda Dante tersebut.

Dokter tersebut menjelaskan, “Selain luka di pipi. Tidak ada luka lain yang terlihat. Namun, saya menjadwalkan CT-scan, kalau-kalau kepalanya sempat terantuk.”

Penjelasan sang dokter semakin membuat Visha kalut. Ia pun menangis di pelukan Luca.

Sementara itu, Madoka yang terluka cukup parah hanya berdiri di dekat pintu, tak berani menatap Dante maupun Visha.

“Sebenarnya tidak ada luka di pelipis atau kepala. Tapi sebaiknya tetap diperiksa, bukan?” imbuh dokter itu lagi, mencoba menenangkan Visha.

“Silakan lakukan apa yang terbaik untuk cucu saya, Dokter.” Luca menegaskan.

“Tentu saja Tuan Luca. Tentu saja. Kalau begitu saya permisi. Suster akan menjemput untuk CT-scan beber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status