Share

Pura-pura

Selembar surat itu berhasil membuat mood Martin hancur seharian. Setidaknya tiga staff di kantor menjadi amukan pria itu karena hal sepele.

"Jika tidak niat bekerja, sebaiknya kau pulang saja! Mengerjakan laporan saja tidak becus. Keluar dari ruanganku dan buat ulang laporan sekarang juga!!" hardik Martin pada karyawati bagian keuangan yang akhirnya keluar sambil menangis.

"Mengapa semua membuatku kesal hari ini?! Ck!" Martin membanting punggung pada sandaran kursi, menatap jengah bunga mawar artifisial di vas kaca.

Satu jam kemudian Martin memutuskan pulang ke apartemen. Meski jam operasional kantor baru berakhir tiga jam lagi. Pria itu bahkan tak peduli saat sekretarisnya mengingatkan tentang agenda menyambut tamu penting.

"Tunda saja. Katakan jika aku sibuk," ucapnya acuh sambil melenggang pergi.

Mobil hitamnya meluncur di keramaian kota. Tatapan tajam yang fokus tiba-tiba menangkap kelebatan mobil lain yang ia kenal. Mobil putih yang biasa asisten Vinn kendarai. Timbul keingi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status