Share

Membungkam Mulut

"Koh Aliang, pembayaran uang sebanyak itu tidak mungkin cash, kan?Pasti melalui bank, cek mutasi dana keluar dan cetak rekening koran, buat bukti untuk membuat laporan." Nirmala angkat bicara.

"Terus saja kau memprovokasi, Nirmala!"

Nirmala melihat Melda sebentar, rasa geram sudah menghinggapi sedari tadi, sejenak nafas terhenti kala mengingat akan perlakuan ipar dan abang kandungnya, kejam dan tidak punya hati.

"Benar juga apa yang kau katakan, Nirmala. Tapi, saat aku melakukan pembayaran itu bukan ke rekening si Melda ini."

"Ke rekening siapa?"

"Roni–suaminya Melda."

"Bagus Koh, buat laporan saja sekalian atas nama Roni, biar sekalian abang saya tau dan terbuka matanya dengan kelakuan istrinya ini."

"Diam kau, Nirmala!"

"Kau lah yang diam, Kak Melda!

Semua orang terdiam mendengar wanita cantik bak kesuma bidadari surgawi itu menaikkan nada suaranya, wanita seindah purnama itu hampir hilang kesabaran lalu diam beberapa detik, lirih Nirmala berucap kata 'istighfar' sadar jika emosi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status