Share

28. Panggilan

“Sudah jangan manja, Mas. Toh ini hanya sementara. Nanti kalau keadaan sudah aman, kita cari pembantu saja,” ujar Rara.

“Ini semua gara-gara Wati kabur. Rumah jadi berantakan begini. Semua urusan enggak beres. Kok dia enggak balik-balik, ya,” keluh Dedy.

Rara mencebikkan bibir.

“Kalau dia enggak balik lagi, mungkin dia sudah mati di jalanan. enggak punya uang, keterampilan, dan keluarga. Paling baik juga dia berakhir jadi PSK,” cetus Rara kesal. Ia tak suka Dedy masih mengungkit-ungkit Wati di depan dirinya.

“Sudah, aku hampir terlambat ini. Aku tinggal dulu, Mas,” Rara menyudahi.

“Lha, terus aku sarapan apa pagi ini? Tolong belikan aku bubur ayam gitu, Sayang,” rayu Dedy lagi.

“Wah, aku enggak sempat. Makan mi saja dulu,” ulang Rara lagi, lalu ia menyandang tas b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status