Share

30. Dikejar

“Mana mungkin aku keceplosan bicara. Tentang rahasia kita, tidak akan ketahuan siapa pun kecuali ada yang buka mulut diantara kita. Pastinya aku enggak akan mengaku apa-apa meskipun dipaksa,” sanggah Dedy dengan suara seperti orang yang menggeram. Ia tak terima dikatakan bisa keceplosan bicara oleh Rara.

“Jangan marah, Mas. Sekarang bukan waktunya kita bertengkar. Bagaimana kalau kita ke kamar saja?” Rara mendekati Dedy dengan tatapan merayu.

Dedy luluh. Ia meraih Rara ke dalam dekapannya.

“Ya, sekarang bukan saatnya ribut. Lebih baik kita bermesraan sebelum kita berjauhan.”

***

Suara lolongan anjing di kejauhan membuat Rara membuka matanya yang terpejam. Sesaat Rara bingung karena ia barusan saja bermimpi makan enak dan banyak di rumah besar. Setelah beberapa detik, barulah ia sadar bahwa itu semua hanya mimpi.

Bunyi perutnya yang lapar membuat R

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status