Share

Kemarahan Indah

Indah segera mencari taksi online dan pulang ke rumah ibunya. Ia merasa kecewa dengan sikap Irene, tapi lebih kesal lagi dengan sikap Sandy kali ini. Sandy selama ini selalu peka dan cepat tanggap membela serta melindungi perasaan Indah. Namun kali ini Sandy hanya diam, seolah ulah dan sikap Irene adalah sesuatu yang wajar.

'Adik angkat macam apa dia? Kenapa dia seenaknya menghina dan merendahkan aku?' gerutu Indah dalam batinnya.

Indah masih duduk di bangku belakang mobil itu. Sebentar lagi ia akan tiba di rumah ibunya. Indah membiarkan ponselnya berdering dan enggan menjawab panggilan telepon Sandy.

"Sudah sampai, Bu." Sopir taksi melirik Indah yang masih duduk termenung.

"Oh, iya. Ini uangnya," kata Indah.

Indah turun dari mobil itu dan berjalan ke rumahnya. Ia menghela nafas panjang sebelum masuk, agar ibu dan kedua anaknya tidak melihatnya sedang marah dan kecewa.

"Loh, kamu sudah pulang, Nak? Mana Nak Sandy?" tanya ibu.

"Dia masih sibuk, Bu. Aku lelah dan bosan, jadi pulang dulu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status