Share

Pertengkaran Tania dan Sang Mertua

"Aryo, kali ini kamu harus menolong Ibu! Ibu sangat membutuhkan uang itu. Ibu gak tahu harus cari pinjaman kemana lagi. Semua warung di sini sudah Ibu datangi untuk meminjam uang. Mereka sudah gak mau memberi Ibu pinjaman, sampai Ibu membayar hutang yang lama." Suara Ibu Aryo terdengar parau.

"Bu, Aryo gak punya uang sebanyak itu. Coba nanti Aryo bicarakan dengan Tania," jawab Aryo.

"Kamu harus bisa membujuk istrimu untuk memberikan uang itu, Nak!" pinta ibu.

"Nanti aku telepon Ibu lagi, ya."

Aryo menghela nafas panjang, ia berusaha menelan salivanya dengan susah payah. Tiba-tiba rasa kopi yang ia minum lebih pahit dari biasanya. Aryo mengambil cangkir itu dan berjalan ke wastafel. Ia meletakkan cangkir yang masih berisi separuh kopi hitam.

Aryo berjalan ke ruang tamu rumah itu. Istrinya baru saja keluar dari kamar setelah menidurkan anaknya.

"Nia, duduk sini! Aku mau bicara." Aryo menunjuk ke sofa.

Tania menurut, ia duduk di sofa yang sudah mulai usang itu. Sofa itu adalah milik pemi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status