Share

Bab 538. Menghadap Mama

Acaranya masih nanti malam, tapi sekarang undangan sudah berdatangan. Maklumlah, kata Papi ini sekalian reuni teman-teman SMA Tante Elysia, yang juga teman Papi Kusuma..

Genggaman tangan Rima semakin mengetat di lenganku. Dia terlihat bersikap hati-hati menghadapi mereka. Cara jalan, menyapa, bahkan tersenyum terlihat dia atur. Sebenarnya mereka bersikap santai, kadang menyeletuk gurauan. Namun, tetap saja aura keseharian mereka muncul. Pada umumnya, mereka pembisnis yang bisa dikatakan dari lahir sudah disiapkan perusahaan oleh orang tuanya.

“Kusuma dan Maharani sebentar lagi menjadi tua.”

“Kok tua? Kan memang sekarang sudah tua?”

“Bukan begitu. Maksudnya merek menjadi kakek nenek.”

“Iyalah. Lihat Wisnu dan Rima, pasti sebentar lagi menikah terus punya cucu. Jadilah mereka kakek nenek.”

“Lha itu sama saja, anak mereka juga cucu kita.” Kemudian mengarahkan pandangan ke kami. “Berarti kalian berdua menjadikan kami menua berjamaah!” celetukan di sambut gelak tawa.

Kalau aku sudah biasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status