Share

Part (51)

51

Di sisi lain, Albara yang tak melihat keberadaan Belle menjadi panik dan segera mencarinya.

Perasaannya mulai tak tenang karna tak menemukan Belle di toilet.

“Semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk kepadanya,” rapal Albara.

Saat akan melewati lorong, sudut matanya seakan menangkap sosok yang sedari tadi menikutinya.

Lewat pantulan vas bunga, Albara bisa melihat jelas tanpa menoleh ke belakang.

“Lucifer ... setelah sekian lama kenapa dia muncul?” batin Albara beranjak dari sana dengan cepat.

Dirinya yang tak fokus menabrak Belle yang juga tak menyadari pertemuan mereka.

Keduanya saling terbentur satu sama lain dan tersungkur di lantai yang dingin.

“Auh!” ringis Belle memegangi kepalanya.

Albara segera berdiri, “Bangunlah, kita harus segera pergi dari sini.”

Kemudian menggandeng tangan Belle untuk mengikutinya.

“T-tuan, pelan-pelan kakiku terasa sakit,” ujar Belle.

Namun, Albara tak menghiraukannya dan malah berjalan semakin cepat.

Saat akan sampai di pintu, Khaira dan kakekny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status