Share

111. Arak, bukan Wanita

Ratusan lampion menyinari ruang megah di mana suara tawa dan musik-musikan mendominasi. Bukan para gadis cantik yang mendominasi pikiran Zhou, atau rabaan nikmat di pahanya, tali arak.

Dengan arak nikmat dia betah duduk di kursi kayu berjam-jam.

"Ayo Tuan Muda tampan, kasihanilah hamba." Gadis di sebelah Zhou membimbing tangan pemuda itu untuk meraba dadanya yang kenyal.

"Taruh dulu arakmu, tampan, ada yang basah selain arak di sini." Gadis di sisi lain Zhou menarik telapak tangannya guna meraba bagian nikmat di pangkal paha.

"Ah, apaan sih, kotor itu, aku tidak mau bermain itu. Aku mau arakku." 

Dia meringkus beberapa kendi di meja, lalu bangkit, menaruh lima tael perak ke meja, uang sangu dari Tao Jin.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status