Share

Perasaan, Dua Sisi Mata Pedang

Siang itu Candra sengaja singgah ke kedai Pak Cik. Sesampainya di sana, kebetulan kedai dalam kondisi sepi. Kondisi yang membuat Candra jadi tenang.

Begitu masuk pintu kedai, ia mendapatkan Pak Cik sedang santai. Tanpa basa-basi, langsung saja Candra menarik Pak Cik menuju rumah utama. Pak Cik yang kaget tangannya ditarik paksa oleh Candra, sedikit kesal dan langsung bertanya pada Candra.

"Aih Candra! Apa maksudmu ini? Main tarik tangan orang lain seenaknya saja?"

Tahu Pak Cik kesal padanya, Candra bukannya mengendurkan tarikannya. Ia malah makin kuat menarik tangan Pak Cik. Pak Cik kembali mengumpat.

"Anak kurang ajar! Bukannya berhenti, kau malah makin ngawur Candra!"

"Haha...Pak Cik! Sudahlah jangan banyak cakap, ayolah! Aku punya kabar baik untukmu!"

Walau merasa kesal, mau tak mau Pak Cik akhirnya menuruti mau Candra. Diikutinya telik sandi Kedatuan Melayu yang kini kehilangan induk pasukan itu sampai ke teras rumah panggungnya.

Sesampainya di teras rumah, Candra belum berhenti.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status