Share

Sistem Pertahanan Semesta Lubuk Ruso

Wak Baidil dibuat heran pagi ini oleh Aditya dan Nadir. Sedari tadi keduanya ia lihat sama sekali tak bergerak dari teras rumah. Keduanya sibuk berbincang serius. Entah apa yang mereka perbincangkan.

Wak Baidil menghampiri keduanya.

"Ehm...!"

"Eh...Bak!" jawab keduanya kaget.

Wak Baidil lalu menarik sebuah bangku dan duduk bersama mereka.

"Aditya, Nadir. Kulihat kalian berdua sejak pagi tak beranjak dari teras ini. Tampaknya ada hal serius yang sedang kalian perbincangkan."

"Begitulah Bak," jawab Aditya pendek.

"Kalau aku boleh tahu, apakah itu?"

"Aku mendapat tugas untuk membangun gedung sekolah di Lubuk Ruso ini. Tapi ada yang kurisaukan Bak," Nadir mengungkapkan isi obrolannya dengan Aditya.

"Kau ini memang selalu gelisah Nadir hahaha... Apa yang jadi kegelisahanmu?"

"Siapa yang akan jadi gurunya Bak!"

"Guru?" Sesaat Wak Baidil termangu. Sambil menepuk kening, Wak Baidil kembali bicara. "Kau benar Nadir! Kenapa aku sampai lupa soal ini dalam pertemuan semalam?"

"Hehe...Bak mulai pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status