Share

Desa Kesepian

Siang datang dengan panas sinar matahari yang menjadi penenang. Matahari di atas sana dengan gagahnya memberikan tanda kepada manusia bahwa hidup ini akan selalu berputar, sejalan di bawah, sejalan di atas, dan nanti akan datang waktunya hilang dan terlupakan, atau bakal ada yang menantikan datang. Siang itu mereka melanjutkan perjalanan dalam rangka mencari dua anak, yang bahkan Danu dan Permata belum pernah melihatnya, namun sudah yakin bahwa mereka berbuat yang terbaik.

“Aku takut jika nanti teman-teman hantu itu akan marah!” ujar Danu ketika melewati sebuah bukit terjal, mereka lupa bahwa kuda mereka tertinggal jauh di belakang, dan nanti akan mengambilnya lagi dengan perjalanan panjang dan melelahkan.

“Yeah, begitulah resiko yang harus kita tanggung!” sahut pemuda yang pingsan.

Permata menggodanya, “Kenapa kamu tadi malam langsung berteriak pingsan?”

Pemuda buruh pabrik gula tertawa keras-keras, berikutnya adalah d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status