Share

Hampir Saja Mati

Mata Danu hanya tertuju kepada Permata. Ia rela menjadi penebus nyawanya seandainya dibutuhkan. Dia rela melakukan apa pun asalkan Permata diberikan kesempatan hidup lagi. Tapi itu bukan cinta, itu adalah rasa seorang kakak kepada adiknya.

“Danu, jangan mendekat!” teriak Permata sekali lagi.

Akan tetapi Danu tidak mendengarnya sama sekali. Waktu baginya seakan berhenti, ruangan dan pandangan menjadi kosong, yang ada hanya angan-angan belaka. Danu menatap wajah Permata yang tempak lemas. Sekejap kemudian ia menatap hantu yang tubuhnya dipenuhi dengan sinar kemerah-merahan, matanya juga seluruh tubuhnya.

“HA...!” teriak hantu sembari terbang melayang, sekejap lagi ia akan benar-benar meremukkan tubuh Permata, tapi masih ada Danu yang berusaha mengahadangnya, menjadi penebus untuk Permata.

Tiba-tiba dari belakang muncullah seorang pemuda. Iya, itu adalah seorang pemuda yang menjadi buruh di pabrik gula. Ia mendekap Danu, tidak mengiji

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status