Share

80. Cambuk Api Neraka

Namun, sekali lagi Dewi Pedang Halilintar berseru lantang. "Tunggu...! Sebenarnya, aku bukan tak mau meladeni sikap sombong dan congkak mu ini. Tapi karena aku mempunyai urusan yang amat penting, harap kau sudi membiarkan aku pergi."

"Ha ha ha...!" Iblis Pemetik Bunga tertawa bergelak. "Di kotapraja, kau telah meneriaki ku dengan sebutan 'Penjahat Culas Penculik Dayang'. Tentu kau tahu dengan mata kepala sendiri. Sebelum aku berhasil melarikan wanita yang kuinginkan, puluhan prajurit telah datang mengepung ku. Hmmm.... Kini, aku telah menjadi seorang buronan. Semua itu gara-gara ulah mu, Nenek Gendeng!"

"Ngaco belo!" maki Dewi Pedang Halilintar, keras menggelegar. Mendengar tuduhan Iblis Pemetik Bunga, nenek yang punya sifat keras kepala ini agaknya mulai naik pitam. "Pandai sekali kau menjatuhkan kesalahan pada orang lain, Lelaki Busuk! Sejak dulu kau telah menjadi buronan kerajaan! Itu bukan salahku! Siapa pun tahu kalau kau adalah seorang penjahat edan yang suka men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status