Share

86. Akhir Gamabunta

"Hmmm.... Rupanya, sebelum disunat, kau masih ingin main-main dulu...," ujar Dewa Geli. "Hi hi hi...! Boleh! Boleh saja! Agar kau nanti tak penasaran setelah 'barang'-mu itu benar-benar ku potong habis!"

Rasa takut dalam diri Iblis Pemetik Bunga membuatnya jadi nekat. Sekali lagi, dia sabetkan Cambuk Api Neraka di tangannya!

Jderrr...!

Seperti tadi, Dewa Geli menadahi sabetan cambuk pusaka itu. Dia pun tetap berdiri tegak di tempatnya tanpa kurang suatu apa. Namun, ketika Iblis Pemetik Bunga hendak mendaratkan sabetan berikutnya, Dewa Geli mengangkat tangan kirinya. jari-Jari mungil bocah berpakaian kedodoran itu berkelebat cepat sekali. Tahu-tahu Cambuk Api Neraka telah berpindah tangan.

"Senjata ini kuserahkan kepadamu, Nenek Budiman.... Kupikir, kau lebih berhak," ujar Dewa Geli.

Cambuk Api Neraka yang telah berhasil dirampasnya dia lemparkan ke arah Dewi Pedang Halilintar. Bergegas Dewi Pedang Halilintar menangkap cambuk pusaka yang telah kemba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status