Tok Kui memenuhi janjinya untuk mengajari Guo Xiang teknik Racun Putih yang kemungkinan bisa menghancurkan Kitab Iblis Neraka.Guo Xiang juga tidak berniat untuk lama-lama berada di Bukit Racun Putih. Dia juga tidak menyinggung sama sekali tentang Liu Shin dan Shin Jin. Hao Long yang awalnya berniat untuk memberitahukan Tok Kui tentang situasi yang sebenarnya menadadk berubah pikiran dengan tidak menunjukkan wujud aslinya di hadapan Setan Racun."Aku permisi dahulu, Master!" ucap Guo Xiang setelah merampungkan semua pelajaran tentang intisari Racun Putih."Kamu hendak kemana? Apa kamu hendak menemui Setan Pedang? Hati-hati! Dia itu aneh ... tidak seperti kami yang normal-normal saja!" ujar Setan Racun."Aku tahu, Master ... aku akan berhati-hati saat bertemu Setan Pedang nanti!" ucap Guo Xiang sambil menghaturkan hormat."Aku akan mengantarmu keluar, Guo Xiang!" kata Hao Long yang memberi isyarat untuk Guo Xiang diam saja dan mengkutinya."Kenapa kamu tidak berterus terang kepada Mast
Desa Hantu Merah merupakan desa yang sangat ditakuti oleh kalangan pendekar dunia persilatan, karena sering adanya penampakan Hantu Pendekar Bergaun Merah saat malam tiba di desa ini.Hantu Pendekar Bergaun Merah ini mahir dalam ilmu bela diri dan sangat cantik penampakannya. Tapi, apabila sudah jatuh ke dalam pelukannya maka nyawa pendekar itu tidak akan tertolong lagi karena energinya akan dihisap habis sampai tubuhnya kering kerontang.Banyak yang berspekulasi kalau Hantu Pendekar Bergaun Merah ini adalah hantu yang dipelihara oleh Setan Pedang, Tho Kui. Pedang Hantu Merah yang dimilikinya dirumorkan merupakan pedang iblis yang menjadi tempat berdiamnya Hantu Pendekar Bergaun Merah ini. Pedang hantu Merah adalah pedang iblis yang hidup dan haus darah manusia. Namun, semua rumor itu belum terbuktikebenarannya.Hanya satu yang pasti. Hantu Pendekar itu memang ada dan selalu meneror Desa Hantu Merah dalam beberapa bulan belakangan ini. Banyak murid-murid Perguruan Hantu Merah yang len
Sebuah pedang yang cukup besar dikeluarkan oleh Guo Xiang. Pedang Naga Gurun merupakan pedang pusaka yang hanya boleh digunakan oleh Pangcu Go Bi Pay. Kekuatan Pedang Naga Gurun jauh melebihi pedang-pedang lainnya sehingga dikategorikan sebagai pedang pusaka.Konon apabila berada di tangan yang tepat, Pedang Naga Gurun dapat memanggil Naga Gurun untuk bertarung bersama pemilik pedang. Kemampuan terhebat pedang pusaka Go Bi Pay ini adalah menciptakan pusaran badai gurun yang akan menelan apapun yang dilewatinya.Namun, untuk saat ini Guo Xiang hanya akan menggunakannya untuk fungsi pedang saja yaitu mematahkan seluruh pedang milik Pendekar Perguruan Hantu Merah agar mereka merasa jera dan tidak menghalanginya lagi untuk bertemu Tho Kui."Naga Gurun menembus Cakrawala!"Guo Xiang memainkan tarian pedang yang sungguh indah, yang membuatnya berputar-putar menghindari keroyokan Pendekar Perguruan Hantu Merah dari segala arah.TRAAANG!CLASH!SWING!Bunyi ayunan pedang serta pedang yang ber
"Selamat datang di Desa Hantu Merah, Guo Lyhiap!" sapa Setan Pedang saat Guo Xiang tiba di Perguruan Hantu Merah. Penampilan Setan Pedang sangat sederhana, jauh dari kesan glamour sebagai pemimpin sebuah perguruan bela diri dan perkampungan. "Terima kasih sudah menerimaku di sini, Master Tho Kui," balas Guo Xiang sambil kedua Tangan terkepal untuk memberikan Salam hormat. "Aku minta maaf kalau ada kesalah pahaman saat Guo Lyhiap datang ke Desa Hantu Merah!" ujar Tho Kui Sepertinya Setan Pedang sudah mengetahui insiden yang melibatkan anak buahnya ini, tapi Guo Xiang tetap berkelit. "Tidak ada masalah, Master ... aku disambut baik oleh Wu Changming dan murid perguruan lainnya." "Hahaha ... kalau Guo Lyhiap merasa nyaman, kita lupakan kejadian sebelumnya. Ada perlu apa sampai mengantarkan Guo Lyhiap ke desa terpencil ini?" tanya Tho Kui. "Sebenarnya aku ingin minta tolong pada Master!" kata Guo Xiang sambil menyerahkan surat dari Setan Mabuk Tho Kui membaca surat dari Zhui Kui
BOOOOM!Pegunungan Tay Shan yang biasanya indah dengan pemandangan sejuknya, kali ini tampak porak poranda oleh pertarungan dua pendekar hebat.Keindahan alam yang begitu asri selama ini sirna oleh kehancuran akibat energi dasyat yang dikeluarkan oleh dua petarung handal ini.Ledakan demi ledakan terus terdengar berkumandang kencang di sekitar pegunungan Tay Shan ini. Bebatuan yang hancur beterbangan diiringi kepulan debu tidak membuat pertarungan kedua pendekar hebat ini berhenti. Bahkan kedua pendekar ini seakan hilang diselimuti kepulan debu tebal yang muncul akibat energi besar yang mereka keluarkan saat bertarung.Langit juga berubah gelap dengan awan tebal yang mengeluarkan suara dentuman geledek dan juga mengeluarkan petir yang terus menyambar pegunungan Tay Shan ini dengan kencangnya. Namun kedua pendekar tangguh yang sedang bertarung ini tidak mempedulikan semuanya. Kerusakan alam yang indah ini seakan biasa saja bagi mereka.Pendekar Iblis Neraka yang berambut putih dengan j
"Dasar sampah! Pulang sana!" teriak sekawanan biksu-biksu cilik yang biasa disebut Samanera ini terhadap seorang anak muda berumur 13 tahun yang penampilannya sangat berbeda dengan mereka.Anak muda ini tampak berpakaian lusuh dengan kepalanya yang ditumbuhi rambut yang cukup lebat. Berbeda dengan Samanera yang semua kepalanya sudah plontos dan mengenakan jubah Samanera berwarna biru. Anak muda ini sangat kotor penampilannya dengan rambut acak-acakan, pakaian yang sudah robek dan kotor, wajah dan tangannya penuh kotoran jelaga.Dia tidak terlihat terganggu sama sekali dengan hinaan yang dilontarkan oleh sekelompok Samanera ini. Sepertinya anak muda ini sudah terbiasa dengan hinaan yang dilontarkan oleh mereka.Beberapa Samanera melempari anak lusuh ini dengan kerikil yang banyak terdapat di halaman Biara Shaolin ini.Tuk!Beberapa kerikil yang cukup tajam ini mendarat dengan mulus di kepala anak muda ini, tapi dia tampak tidak peduli, bahkan tidak berusaha melawan perbuatan jahat yang
BUGH!"Rasakan pukulanku, Shian Long!" seru Liu Feng yang menyimpan dendam terhadap pemuda lusuh yang sebelumnya dibela oleh Xin Shia, putri satu-satunya dari Kaisar Han yang berkuasa saat itu. Liu Feng, Samanera Senior yang sebelumnya merasa dipermalukan oleh Xin Shia melampiaskan dendamnya kepada Shian Long.Pukulan yang telak mendarat di wajahnya membuat wajah Shian Long, anak muda lusuh ini menjadi tambah lebam dan mulutnya sedikit mengeluarkan darah akibat terluka dalam.Matanya benar-benar bengkak dan sulit untuk dibuka, tapi Liu Feng tidak peduli. Samanera Senior ini terus menerus memukuli Shian Long tanpa ada rasa puasnya.Tidak heran kalau Shian Long bisa terluka parah hanya dengan pukulan biasa saja dari Liu Feng karena Shian Long tidak memiliki energi tenaga dalam sama sekali. Tubuhnya tidak bisa menghasilkan tenaga dalam seperti layaknya anak-anak seusia dirinya. Bahkan kondisi tubuhnya sangat lemah dan mudah jatuh sakit.Biksu Tang Fei yang membawa anak muda lusuh ini saa
"BERHENTI!!!"Sebuah teriakan yang menggelagar menghentikan pukulan Liu Feng yang hanya berjarak seinci di atas kepala Shian Long. Bahkan Shian Long juga merasakan hawa yang kuat dari desiran angin yang timbul dari telapak tangan Liu Feng."Master Tang Fei!" kata Liu Feng sambil menghaturkan hormat dengan membungkukan tubuhnya."Apa yang kamu lakukan, Liu Feng!" seru Biksu Tang Fei yang berteriak dengan tenaga dalam yang tinggi untuk menghentikan pukulannya sehingga tangannya kaku tidak bisa bergerak tertotok sejenak oleh kekuatan suara dari Biksu Tang Fei."Aku ..." Liu Feng tidak sanggup berkata-kata karena kepergok hendak menghabisi Shian Long."Apa salah Shian Long sehingga kamu merasa perlu untuk menghabisi nyawanya begitu saja? Apa kamu sudah lupa dengan ajaran di Biara Shaolin?" tanya Biksu Tang Fei."Maafkan aku, Master! Shian Long telah mempermalukanku di hadapan Putri Mahkota! Aku hanya sedikit memberi pelajaran pada dirinya!" elak Liu Feng."Begini yang kamu namakan sedikit