Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka
Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n
Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga
Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto
Desa Kabut Hitam merupakan sebuah desa yang terletak di kaki pegunungan Tiga Jari. Alamnya yang asri dan sejuk membuat siapapun akan betah dan tidak akan pernah mau meninggalkan desa ini jika sudah melewati atau memasukinya. Saat terang desa ini sangat menyejukkan mata dengan penduduknya yang ramah tamah menyambut setiap pendatang yang singgah di desa ini tanpa ada rasa curiga sedikitpun.Gunung ini disebut Tiga Jari karena konon menurut cerita ini adalah Tiga Jari yang tersisa dari Raksasa terakhir yang pernah hidup pada masanya yang dikalahkan oleh Pendekar Naga pada masa itu dan dibekukan dengan jurus terkuat yaitu Jurus Naga Pembeku Jiwa.Jaman dahulu kala, desa ini banyak hidup makhluk-makhluk yang sangat berbahaya. Selain raksasa yang setinggi gunung, di desa ini juga hidup kawanan peri yang cantik, juga makhluk-makhluk eksotik yang sudah punah karena dikalahkan salah satu perguruan silat saat itu yang menganggap makhluk-makhluk ini berbahaya terutama makhluk yan
Pagi menjelang saat matahari mulai keluar dari persembunyian di ufuk timur, tampak seorang pemuda memasuki Desa Kabut Hitam. Pemuda ini biasa saja, bahkan terlalu kurus untuk pemuda seusianya tapi dia tampak riang berjalan memasuki desa hanya dengan memakai sepatu yang sudah usang. Pemuda yang tampak compang-camping tapi selalu tersenyum ceria ini bernama Candaka.Candaka mampir ke sebuah warung makan di desa itu. “Halo teman, saya mencari paman saya yang bernama Syailendra. Ada yang tahu tidak dia tinggal di mana?”, tanyanya ke semua penduduk desa.Semua penduduk tersenyum padanya tapi tidak ada yang menjawab pertanyaannya. Mereka kembali lagi ke kesibukan mereka masing-masing.Candaka kemudian duduk di pojokan memesan makanan. “Cantik, menu apa yang spesial di sini”, tanyanya ke pelayan yang menawarkan makanan.“Sup Naga, sayangku”, jawab pelayan cantik sambil menuangkan teh ke cangkir kosong Candaka“Ya
Penduduk desa hanya mengetahui kalau pria aneh dan buta itu adalah pelindung desa dari gangguan bandit-bandit pendatang yang memeras penduduk desa. Tidak banyak yang mengetahui kalau pria buta ini adalah Pendekar tanpa tanding pada masanya. Pria yang sekarang disebut Ki Wicaksono ini merupakan Pendekar Naga generasi terakhir. Dengan gelar yang disandingnya sebenarnya dia bisa mengklaim tahta kerajaan Kamandaria tapi dia lebih memilih melindungi Desa Kabut Hitam dan menetap di desa ini.Setelah meninggalkan Candaka, Ki Wicaksono melanjutkan perjalanan ke ujung desa dekat pegunungan. Terlihat dia cuman jalan biasa saja tapi dengan cepat dia sudah memasuki hutan di belakang ujung desa. Ini menunjukkan ilmu meringankan tubuhnya yang luar biasa.Perlahan-lahan matahari mulai terbenam meninggalkan kegelapan yang menyelimuti hutan. Ki Wicaksono tiba di sebuah rumah yang unik yang menggabungkan konsep rumah dengan pepohonan.“Kakek kemana saja, untung cepat sampai
Candaka barusan merasakan empuknya kasur di penginapan ketika tiba-tiba pintu kamarnya didobrak dengan keras. “Braaakkkk”Tampak puluhan orang menghampiri dirinya. “Mana kakek tua teman kamu itu”, tanya salah satu tukang pukul sambil mengcengkram baju CandakaCandaka sedikit gemetar melihat banyaknya tukang pukul yang mengerumuninya. “Aku tidak tahu, aku pendatang baru di desa ini”Belum sempat mereka menanyakan lebh lanjut tiba-tiba terdengar suara teriakan dari luar pintu kamar disertai beberapa orang tampak melayang seperti ditendang atau dilempar seseorang.. “Aduh ampun Tuan Putri”, terdengar suara tukang pukul tadi lirih“Beraninya kalian mengeroyok laki-laki yang tidak tahu apa-apa....!!!”, teriak wanita itu sambil muncul di hadapan puluhan tukang pukul yang masih berada di dalam kamarBelum sempat berkedip, semua berjatuhan dalam sekejab. “Bilang sama Bos kamu ya