Dulu Xiao Long sempat mempelajari tentang ilmu pengobatan. Tapi dia tak pernah melihat hal seperti ini. Pendekar yang seharusnya sedang meregang nyawa itu terbangun di saat keduanya masih kebingungan.
"Aku akan menjelaskannya nanti. Kalian ikutlah denganku. Sangat berbahaya jika terus di sini. Kalian pasti akan dibunuh oleh mereka."
Sebelum tiba ke tempat laki-laki itu tinggal, mereka bertiga sempat kedatangan musuh pemanah. Hanya tiga orang, tapi setiap bidikan mereka nyaris tepat sasaran. Namun mereka bisa selamat dengan tangkisan.
Butuh waktu lima jam untuk sampai ke sebuah tempat yang menyerupai desa, kali ini tempat itu jauh lebih menyedihkan dari semua tempat yang pernah Xiao Long lalui. Semua masyarakatnya mengenakan pakaian tambal, mereka memiliki banyak anak dan juga lansia. Saat laki-laki itu datang hampir semuanya keluar, kebingungan. Saling berebut tempat untuk melihat siapa gerangan dua anak muda yang datang bersama pendekar sewaan merek
Mendengar Xiao Long tiba-tiba menyelutuk, Qiu Ying berpaling ke arahnya. "Sekitar dua belas orang lagi. Tapi dua belas orang itu setara dengan tiga puluh orang. Bandit-bandit itu seperti singa kelaparan. Mereka akan turun ke gunung dan menyerang satu desa hanya untuk menemukan secuil makanan."Mata Qiu Ying beralih menatap pedang hitam di pinggang Xiao Long, sama halnya dengan Han yang menenteng sebuah pedang biasa. Dia mengambilnya dari penjahat yang hampir membunuh Qiu Ying semalam."Apa kalian juga pendekar?""Terlalu cepat mengatakannya," sangkal Han mengorek telinga. "Persetan dengan basa-basi kalian. Xiao Long, kita tidak bisa berlama-lama di sini. Kita harus pergi."Han beranjak keluar pintu dengan suara berisik, dia menjatuhkan beberapa gentong air dengan sengaja. Xiao Long tak beranjak dari tempatnya."Heh, curut! Memangnya kau mau apa di desa ini, tidak ingat bagaimana penduduk desa sebelumnya memperlakukanmu? Bisa-bisa kau dibaka
Cacing Darah membutuhkan inang untuk terus hidup. Dan sebagai bayarannya, Qiu Ying tak bisa merasakan apa itu mati.Xiao Long bertanya hati-hati, "Berapa lama kau hidup?""Enam puluh tahun. Itu masih dibilang wajar." Sempat Qiu Ying berpikir bagaimana dia menjawab pertanyaan itu di lima ratus tahun mendatang. Rasanya hal itu sangat menyakitkan.Tiba-tiba saja terdengar teriakan dari sebuah rumah petani, mereka bertiga segera bangkit. Di sebuah terjadi kekacauan, saat melihat Qiu Ying datang laki-laki berusia 30 tahun segera bersujud memohon ampun."Kami minta maaf! Kami minta maaf!"Di dalam rumah terdapat lima tubuh orang dewasa telah ditutupi dengan jerami, di sisi tubuh mereka keluarganya bersimpuh sembari menangis. Orang-orang itu adalah mereka yang sakit akibat kelaparan dan wabah penyakit. Kehidupan di desa ini sangat-sangat menyedihkan. Makanan mereka kebanyakan telah bercampur dengan jamur, sedangkan minum mereka ditumpahi k
Jalur di jalan hutan begitu sepi, Qiu Ying menjelaskan banyak hal sebelum sampai ke tempat ini. Tempat yang dikuasai sekumpulan bandit, ada beberapa tengkorak disangkutkan pada pagar. Dulunya merupakan sebuah perkampungan biasa yang damai, tapi semenjak krisis di Kekaisaran melunjak berbagai perbuatan keji mulai bermunculan. Kerja paksa, pajak tanah, perang, kekeringan, perampasan seolah-olah mencekik para rakyat biasa.Hal itu juga berimbas pada para kelompok penjahat. Mereka melakukan hal yang lebih brutal dari sekadar mencuri. Yaitu membakar dan meneror wilayah-wilayah kecil yang rawan. Bukan hanya satu-dua saja tempat yang hancur dibuat oleh mereka.Semenjak kehadiran Qiu Ying, bandit itu mulai hancur. Perlahan tapi pasti. Kini hanya tersisa 12 terkuat di antara mereka. Sibuk mencari makan untuk mengisi perut.Perkampungan yang dikuasai bandit itu berada di bawah mereka. Dari atas semua bagian tempat terlihat dengan jelas. Ada banyak sekali kendi arak
"Senior Qiu turun ke timur. Barat dan selatan ada di tanganku. Han langsung ke posisi, bersiap saat Senior Qiu mengeluarkan tanda."Mereka berpencar cepat. Xiao Long menyelinap di antara rumah-rumah panggung, melihat tidak ada satu pun orang di sana. Hanya ada para budak dan tawanan yang mulai berisik saat melihat kedatangannya.Dengan pelan Xiao Long mendekat pada kurungan sandera, "Aku akan membebaskan kalian segera. Tunggu aku mengamankan tempat ini."Mereka mengangguk, ketakutan saat sebuah suara membentak terdengar."Ke mana arakku?!"Pedang hitam di tangannya mulai diangkat. Bandit yang ada di barat mulai bergerak ke tengah. Xiao Long tidak bisa membiarkannya pergi begitu saja. Selagi tidak ada sahutan yang membalas laki-laki itu, Xiao Long berlari ke tempat paling sepi. Menginjak sebuah besi hingga menimbulkan bunyi berisik. Dia segera memanjat ke atas rumah di mana dirinya bisa melihat bandit berbadan gempal itu kembali untuk memeriksa
Xiao Long baru saja mencabut pedangnya dari musuh yang telah tergeletak tak bernyawa, menyadari Qiu Ying datang. Bergerak dengan satu serangan, tiga tebasan dan membunuh sisa musuh dalam satu tarikan napas."Kita berhasil," ucapnya saat mendekati Xiao Long. "Apa sandera di sini adalah orang-orang desa?""Benar.""Kalau begitu kita harus cepat."Ketiganya kembali berpencar untuk membebaskan para sandera, ada sekitar sembilan orang yang masih hidup. Dengan jumlah sebanyak itu mereka dapat membawa semua beras dan makanan lainnya yang disimpan dalam gudang penyimpanan bandit. Tak begitu banyak. Tapi cukup untuk mengisi perut mereka. Dengan langkah beriringan ketiganya berjalan kembali ke desa diikuti oleh para sandera dan budak yang telah dibebaskan.**"Semakin lama Kekaisaran ini semakin menggila. Kaisar sama sekali tidak memikirkan nasib rakyatny
"Sialan, lepaskan aku! Kepala batu, kau ini tuli, ya?! Aku sedang berurusan dengan manusia besi itu!"Xiao Long baru melepaskan Han saat mereka sudah berada di jalan sepi. Tatapannya seperti sedang mengumpati Han."Jika kau tertangkap di sana aku juga yang susah, bodoh.""Oh, hei. Tanpa perlu kau bebaskan aku juga akan selamat dengan sendirinya.""Nah sekarang kita ke mana?" Han bertolak pinggang."Aku tidak mendengar ada sungai di sekitar sini. Lagipula kadal api sepertimu juga butuh minum? Yang benar saja!"Han mendecih, terpaksa mengekori Xiao Long dari belakang. "Biarpun siluman begini setidaknya aku lebih baik darimu. Dari segi kekuatan, pengetahuan, dan kecekatan. Aku memiliki segalanya."Xiao Long mendelik, mukanya tampak prihatin. Darah Han langsung naik ke ubun-ubun, kesal. "Hei, apa maksud tatapanmu itu?""Si paling sempurna memang. Lihat saja jika ada yang bertanya, orangtuamu mana, nak? Aku tak sabar melih
Perjalanan dari desa ke kota memakan sangat banyak waktu, mereka harus melewati barisan bukit dan juga jalan-jalan panjang untuk sampai di pasar. Ada begitu banyak pedagang di pinggiran jalan, menarik pelanggan untuk singgah ke tempatnya. Han berhenti di depan toko reyot yang terjepit di antara dua toko ramai. Masuk ke dalam sembarangan."Ada yang jual jubah?"Seorang wanita tua renta menyambut mereka. Matanya menyipit saat melihat Han. "Aha, anak muda. Ada yang bisa aku bantu?" Senyumannya mengembang lebar, memperlihatkan deretan gigi yang salah satunya berwarna keemasan."Aku bilang jubah. Di sini ada jual jubah tidak?" Nada bicara Han terkesan menyolot. Namun sikap itu ditanggapi sang nenek dengan senyuman juga. "Tentu saja, tunggu sebentar. Aku akan mengambilnya."Kaki nenek itu terhenti, dia tidak dapat melihat sosok di belakang Han dengan jelas. Terlebih lagi wajahnya ditutupi oleh caping kepala."Untuk temanmu, ya? Mau be
Han menjawab asal, "Enam belas atau tujuh belas tahun."Terjadi keheningan dalam waktu lama. Ibu Lien Li, Lien Ning menghela napas berat. "Aku tidak yakin mereka bisa menangani pembunuh bayaran itu. Bukan hanya suamiku yang akan tewas, mereka juga akan mati.""Setidaknya jelaskan keadaannya. Kami akan memutuskan bisa membantu atau tidak."Lien Ning mengangguk dengan berat. "Suamiku, Lien Feng ditawan oleh pembunuh bayaran. Mereka menginginkan sejumlah uang. Sementara suamiku itu adalah orang yang jujur. Semua uang yang dia miliki dikembalikan pada rakyatnya. Kami mana punya uang sampai sepuluh ribu keping emas?"Lien Ning mengeluarkan sekantong uang dengan wajah pias, "Kami hanya punya dua ribu. Aku tidak memberi tahu hal ini pada penduduk karena hanya akan membuat mereka cemas."Pembunuh bayaran itu mengatakan jika kami mengirimkan prajurit maka mereka akan segera membunuh kami.""Lalu tugas kami apa?""Selamatkan suamiku