Share

Buruan Yang Gagal

“Hup!” ranting yang dilemparkan Long Wan meluncur dengan kecepatan tinggi dan menancap pohon cemara hingga amblas setengahnya. “Aih Meleset!” gerutu pemuda itu, kedua matanya yang tajam mengamati keadaan hutan yang sangat gelap. Kalau orang biasa, tentu akan gelagapan karena tidak bisa melihat apapun. Malam sudah semakin larut, cahaya rembulan tidak sanggup menerobos dedaunan rimbun di tengah hutan pinus itu.

“Kriuk!” perutnya kembali berbunyi pertanda protes dan ingin segera diisi. Long Wan menarik napas panjang, di kantungnya masih ada beberapa sisa uang perak. Sebetulnya lebih dari cukup untuk membeli makan alakadarnya, akan tetapi dirinya tidak mau keluyuran ke tengah-tengah kota Xian Zhi.

Tuduhan bahwa dirinya pemberontak sudah tersebar ke mana-mana. Long Wan sangat hawatir jika persoalan dirinya berimbas ke keluarga sumoinya. Akan tetapi ia sangat bersyukur, bahwa tuduhan keji tersebut tidak berlaku kepada Lin Lin, padahal mereka berdua sama-sama murid Pendeta To. Kemungkinan be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status