Share

29. Tebing Pahat

Dalam perjalanannya, sebelum jauh meninggalkan Lembah Jepit, Ardo Kenconowoto melihat sekumpulan sapi-sapi sedang merumput di tanah hijau. Di sana ada juga sosok lelaki bercaping, capingnya sama dengan yang dikenakan oleh Ki Pawang Api.

Ardo memutuskan untuk pergi mendatangi Ki Pawang Api.

Mendengar ada suara lari kuda yang mendekat, Ki Pawang Api yang sedang memijat-mijat paha seekor sapi menengok. Ki Pawang Api yang menengok, bukan sapinya. Jadi jangan salah paham.

Ki Pawan Api hanya tersenyum saat melihat siapa yang datang.

Ardo turun dari kudanya saat tiba di dekat Ki Pawang Api.

“Hehehe! Kau mau ikut menggembala sapi, Aldo?” tanya Ki Pawang Api dengan menyebut Ardo menggunakan nama yang masih keliru, tapi tidak meresahkan.

“Aku mau pamit, Ki,” ujar Ardo sembari tersenyum.

“Apakah urusanmu dengan Anggar Sukolaga sudah selesai?”

“Sudah, Ki. Tapi aku mau beltanya, Ki.”

“Tanyakan saja.”

“Apakah benal Paman Anggal adalah pembelontak?”

“Maka itu aku berpesan kepadamu, jangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status