Share

19 Detik Saja

“Jungjong Mama, Yang mulai sudah menunggu.” Pintu kamar raja, gitu kata para dayang dibuka dan aku dipersilakan masuk. Aku menghadap yang katanya raja, dan saat itu juga aku tersedak angin puting beliung.

“Ngapain di sini, Mas?” Kok, bisa, Mas Jimmin yang jadi raja. Sejak kapan dia punya trah pemimpin. Ngoahaha makin yakin aku terbawa perasaan gara-gara ciuman tadi. Hadeeeh.

“Ratuku, sudah saatnya kita membuat anak.” Mas Jimmin berdiri dan aku memasang sikap awas.

“Jangan macem-macem!” Aku memperingati.

“Cuma satu macem aja, buat anak, ha ha ha!” tawa Mas Jimmin membahana.

Dia jalan sambil lari-lari mengejarku di dalam ruangan. Apaan ini, woylaah, tolooooong! Kenapa nggak ada yang peduli samaku. Dia berhasil memelukku. Bibir Mamas dimonyong-monyongin. Please kenapa aku nggak bisa taekwondo di sini!

Alarm di hape membuatku aku tersentak bangun. Mimpi apa barusan? Terus siapa yang ngatur jam tiga pagi gini bangunnya. Pasti Mas Park Jimmi(n) masuk kamar lagi tanpa izin dari aku. Ref
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status