Share

Kunang-Kunang

Sakit banget pantat aku diseruduk domba. Tapi, setidaknya aku bisa melihat senyum Iqis disertai gigi gingsulnya yang langka. Katanya cewek kalau punya gigi lebihan, tandanya setia. Terus kalau gingsulnya dicabut, hilang setianya gitu?

“Kalau gigimu dicabut semua jadi gimana, Qis?” tanyaku iseng.

“Jadi ompong kayak nenek-nenek, ngapain nanya gituan, Bang?” Dia melirikku sambil menaikkan alis.

“Nanya aja, mana tahu, kan, ada niat jual gigi gingsulmu.”

Plak!

Satu pukulannya melayang ke bahuku. Udahlah diseruduk domba sekarang ditempeleng sama cewek. Untung aja cantik dan aku sayang.

“Nanya lagi aneh-aneh, gigi gingsulku ini pemanis. Mending aku jadi jomlo daripada harus jual gigi.”

“Terus pacar kamu dari India, gimana?” Akhirnya aku tahu tipu daya Iqis. Nama pacar yang berarti kunyit. Agak lain otak anak ini aku rasa.

“Ya, gak gimana-gimana. Terus gimana ini, aku tinggal di mana? Ada hotel nggak di sini?”

Sudah jauh kami berjalan tapi belum juga sampai di penginapan yang aku booki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status