Share

Meressapi

Setelah drama kejar-kejaran sama domba dan akhirnya aku terselamatkan itu pun kecebur di parit, tapi akhirnya Iqis nggak marah lagi.

Liburan masih tiga hari. Aku dan Iqis bener-bener menjalin keakraban seperti waktu SD dulu. Tapi ada nggak baiknya juga.

Buset, aku jadi makin cinta sama dia. Susah mengendalikan hati, sedangkan gimana perasaan Iqis, aku nggak tahu.

“Sebenernya kamu bisa jatuh cinta sama orang nggak, sih?” tanyaku pada kambing dan sapi di hari kedua kami menjelajah desa.

Aku dan Iqis ke peternakan dan nanti akan memerah susu. Susu sapi bukan orang.

“Kamu nanya sama siapa?” tanya Iqis.

“Sama kambing,” jawabku bohong. Habis kalau nanya sama dia malah diajarin masak. Sudah deketin orang sekering kayu bakar memang.

“Oh, kirain nanya aku. Aku bisa, kok, jatuh cinta sama orang,” ucapnya sambil kasih pakan kambing.

“Siapa?”

“Aku.” Dia menunjuk diri sendiri.

“Yang nanyak.” Awokwokwokwokwok, kena prank lagi.

Dia diem, udah capek marah kayaknya, tapi malah diem jadi kale
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status