Share

Bab 44 : Satu Kamar dengannya

Omongan Kak Mirna seperti tamparan buatku. Selama ini aku selalu sok pintar menasehati Bang Aldin atas kewajibannya sebagai seorang muslim. Aku sendiri? Sebagai seorang istri?

Aku tak bisa menjawab omongan Kak Mirna. Walaupun ia tahu bagaimana pernikahan ini. Mungkin kakakku ini tidak lagi menganggap rencana Bang Dion.

Namun, aku harus bagaimana? Bang Dion sekarang sedang bersemangat menyelesaikan kuliah, karena dengan itu ... artinya ia semakin dekat dengan rencananya dulu. Walaupun aku juga menganggap ini semua adalah seperti makan buah simalakama. Lagian Bang Aldin memang tidak pernah meminta haknya yang satu itu, bahkan dia sendiri menyediakan kamar khusus untukku selama ini.

"Mmm ... ayo kita ke depan, Kak! Mobilnya udah hampir sampai." Aku meraih tas selempangku dari atas rak di dekat lemari dan melangkah hendak pergi dari kamar itu, malas membahasnya lebih jauh.

"Oke!" Kak Mirna dengan semangat ikut melangkah ke luar.

***


Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status