Share

Bab 46. Perubahan Sikap Haidar

"Boleh satu kali lagi?" pinta Haidar sambil menunjuk pipi sebelahnya yang belum dikecup.

Andin terkejut mendengar ucapan sang suami. "Aku kira kamu marah," kata Andin sembari tersenyum bahagia. Lebih bahagia lagi dari sebelumnya karena untuk pertama kali sang suami yang meminta cium lebih dulu.

"Apa mungkin dia juga merasakan apa yang gue rasa? Satu hal yang pasti, sekarang dia nggak pernah kumat lagi." Andin berbicara pada dirinya sendiri di dalam hati.

Andin menangkup wajah sang suami. Lalu menghadiahi kecupan di mata, hidung, dan pipi sang suami sampai berkali-kali.

"Sekarang cepetan makan! Aku masak makanan enak ini khusus untukmu," titah Andin pada suaminya setelah memberi kecupan di wajah sang suami. Andin pun kembali duduk di kursinya.

Haidar menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. "Bisa-bisanya aku berbicara seperti tadi. Bibir dan hatiku udah nggak bisa aku kontrol lagi kalau dekat denga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status