Share

Bab 49. Pujaan Hati

“Ehmm … kamu salah dengar kali,” kilah Sisil pada Aldin yang sedang menunggunya di balik pintu belakang rumah Haidar.

“Aku nggak tuli,” kata Aldin pelan tapi penuh penekanan sembari mencondongkan kepalanya ke arah Sisil. Ia tahu kalau dirinyalah yang dimaksud gunung es oleh Sisil.

Jantung Sisil terasa berdebar-debar saat wajahnya berada sangat dekat dengan wajah pujaan hatinya. “Biasa aja kali,” kata Sisil sambil mendorong wajah Aldin dengan telapak tangannya. Ia berbuat seperti itu untuk menutupi kecanggungannya.

Aldin pun segera pergi dari hadapan Sisil untuk menemui adik iparnya yang berada di ruang keluarga. “Bang, aku pulang dulu ya,” pamit Aldin pada Haidar.

Walaupun Aldin kakak ipar Haidar, tapi Aldin tetap memanggilnya abang karena umur adik iparnya yang jauh lebih tua darinya. Ia merasa tidak sopan kalau harus memanggil  dengan sebu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status