"Tidak ada," jawab Karl santai.
Noah mendengus.
"Pasti firasatmu kan?" tanya Noah dengan wajah sinis seolah mengetahui seisi dunia.
"Kurasa begitu, kau tentu tahu bahwa firasat kita setingkat dengan juru ramal," jawab Karl sebelum kembali menyesap tehnya.
Noah tak membantah. Setiap keluarga kerajaan di benua ini memang memiliki kekuatan unik yang tak dimiliki orang lain.
Kerajaan ular laut sendiri mendapat anugerah berupa perkiraan masa depan yang tepat. Meski tak mengetahui apa yang persis akan terjadi, mereka dapat mengetahui akibat dari keputusan yang akan mereka ambil hanya dengan mengandalkan firasat.
"Setiap aku memikirkan tentang ratu naga, pikiranku selalu tertuju padamu. Aku jadi ragu karena kau tak terlihat sedang berbohong," ucap Karl menatap adiknya lurus.
Kali ini, wajah Karl melunak, tak lagi terlihat mengerikan.
Noah hanya diam. Dia meminta Oswald untuk menyelidikinya juga karena ia merasa ratu naga itu terhubung
Darren, salah satu perancang busana terkemuka kerajaan naga bersama asistennya sedang melangkah masuk.Gaun putih panjang tanpa lengan itu mencuri perhatian semua yang berada di ruangan. Baru kali ini mereka melihat gaun resepsi yang tidak memiliki banyak hiasan."Hormat saya pada Yang Mulia Ratu," ucap Darren sambil membungkuk setelah meletakkan gaun pengantin di meja yang telah disiapkan.Fabian yang ada di belakangnya juga ikut membungkuk."Yaa..." jawab Anna singkat.Darren dan Fabian sempat kaget mendengar jawaban Anna."Kesalahan apa yang telah kuperbuat?" batin mereka.Dengan gemetar, mereka mendongakkan kepala.Melihat wajah Anna yang kelelahan itu membuat mereka melirik satu sama lain."Kupikir kepalaku akan putus karena telah membuat ratu tidak senang, sepertinya ratu hanya sedang lelah saja," ucap Darren dalam hati."Bagaimana Yang Mulia?" tanya Darren melirik ke arah gaun pengantinnya.Anna meme
"Terima kasih untuk hadirin sekalian yang menyempatkan hadir di acara resepsi pernikahan kami. Secara resmi juga saya perkenalkan pada kalian ratu kerajaan naga saat ini, istri saya Joanna Anastasia Pieterburg. Seperti yang kalian ketahui, banyak rumor yang beredar tentang istri saya. Mau seperti apapun rumor yang beredar di luar sana, dia tetap adalah wanita yang telah saya pilih. Sekian dari saya dan silahkan nikmati hidangan kalian."Perkenalan singkat Alex merupakan ancaman tersirat. Meski istrinya setengah manusia, dan juga belum bisa terkonfirmasi dari bangsa mana atau merupakan rakyat jelata sekalipun, Anna tetap istrinya.Siapapun yang merendahkan istrinya, berarti merendahkan kerajaan naga!"Belum apa-apa, aku sudah merasa lelah," bisik Anna pada Alex saat mereka sudah duduk di kursi.Rasa lelah Anna sudah memuncak sebelum acara dimulai, ia sangat merindukan kasur."Mau turun untuk menyapa tamu sekarang? Kurasa dengan berbincang, kantukmu
Ular dan gurita. Itulah gambar tato yang muncul di tangan kiri Anna.Brent mengernyit, dia sudah bisa menduga ke mana semua ini akan bermuara."Oohhh, jangan lagi," gumam Brent memejamkan mata."Ini apa?" tanya Anna.Anna terkejut menyaksikan tato timbul di telapak tangannya."Ada masa di mana kerajaan gurita menyukai seni tato. Di masa itu, antar-keluarga raja saling memperebutkan kekuasaan. Para wanita banyak yang lari dan berusaha sekuat tenaga melindungi anak mereka. Akhirnya tercetuslah ide untuk mengukir tato dan menyembunyikan tato ini dengan sihir. Dalam tato-tato itu biasa berisi riwayat hidup dari sang anak yang bisa memvalidasi jati diri mereka..."Brent menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya dengan perlahan."Jati diri bahwa mereka benar adalah anggota keluarga kerajaan gurita. Hanya anggota keluarga raja jugalah yang bisa membuka isi dari tato ini," jelas Brent."Jika ada yang seperti ini, bagaimana
Beatrice terlihat memegang bayi itu erat-erat agar tidak terlepas dari pelukannya."HAHAHAHAHAHA AKHIRNYA TIBA JUGA SAAT DI MANA AKU BISA MENGALAHKANMU!" teriak wanita itu.Kini wanita itu menyerang perut Beatrice."AAAAkkkkkkkkk!!"Lagi-lagi Beatrice kalah. Wanita itu terpental jauh menabrak pohon dan bahkan muntah darah. Beatrice sendiri tahu bahwa sulit untuk selamat setelah menerima serangan ini."Hahahaha..."Wanita itu tertawa puas sekali dan makin mendekat ke tempat Beatrice."Medeline..." gumam Brent.Wajah wanita itu sudah terlihat. Brent mengepalkan kedua tangannya, pria itu sangat marah.Medeline dan pengawal pribadinya terlihat mendekat hingga jarak tertentu. Pandangan wanita itu mengarah pada bayi Beatrice, Anna. Beatrice yang terluka sangat parah itu menutupi wajah Anna."Uuuuuu... manis sekali," ejek Medeline dengan suara manja yang dibuat-buat."Ini adalah balasan karena kau telah merebut No
Anna menangis sesegukan. Brent sendiri mengepalkan tangannya hingga berdarah. Adiknya ternyata meninggal dengan tragis seperti ini."Wanita biadab," gumam Brent.Leon hanya bisa menepuk pundak Brent untuk menenangkannya."Annaa... sayang... tenanglah... hmmm... tenanglah..."Alex masih memeluk dan mengusap punggung istrinya. Brent hanya diam, membiarkan Anna menangisi kepergian ibunya.Anna tahu dia masih harus berbicara dengan pamannya. Dia berusaha sekeras mungkin agar air matanya berhenti. Namun, pemadangan yang baru saja dia lihat itu terlalu kejam.Bagaimana bisa seseorang melakukan ini hanya karena cinta? Apakah itu masih pantas disebut sebagai cinta?***Akhirnya Anna berhenti menangis setelah satu jam."Hiksss...Hikkksss..."Melihat Anna yang masih sesegukan, Alex beranjak mengambil air untuk istrinya."Pelan-pelan..." ucap Alex setelah memberi air ke Anna.Usai menghabiskan satu gelas kecil
Oswald yang sedang melakukan pengintaian nyaris terjatuh dari atas pohon dekat jendela ruang kerja Alex."Oswald Heide! Kau bukan pemula, bisa-bisanya kau ceroboh seperti ini!" maki Oswald pada dirinya sendiri.Oswald yang setengah panik itu segera turun untuk kabur sebelum ada yang menyadari keberadaannya."Hei! Siapa kau?!" teriak Alex dari jendela."Gawat!! Ternyata aku sudah ketahuan!" batin Oswald.Oswald meningkatkan kecepatan larinya. Pria itu benar-benar berlari sekencang yang ia bisa. "Diegooo! Kejar dia!" perintah Alex pada Diego untuk mengejarnya.Sebelum Alex menyelesaikan kalimat perintahnya, Diego sudah berlari untuk melompat dari jendela."Leon, bantu dia!" perintah Brent pada Leon."Siap laksanakan, Yang Mulia," jawab Leon.Leon pun langsung menyusul Diego melompat. Ternyata Diego sudah berhasil menutup jalan penyusup untuk kabur."Hiiiyyyaaaaa!" teriak Leon menyerang Oswald dengan sihirnya.Oswald Heide berhasil menghindar."Hiiiyyyaaaa!!"Kali ini Diego yang menyera
Brent dan Alex saling tatap. Mereka tentu saja bingung. Semudah itu?"Kau yakin?" tanya Alex bingung."Tentu saja yakin, Yang Mulia," jawab Oswald."Semudah itu?" ucap Alex memastikan."Tentu, keberadaan saya di sini memang atas perintah beliau," batin Oswald.Namun, Oswald juga mewajarkan sikap bingung Alex. Jika ia berada di posisi Alex, ia pasti juga akan meragukan Oswald."Ya, Yang Mulia," jawab Oswald lagi.Brent masih tidak percaya.Oswald sendiri sengaja tidak melihat wajah Brent. Baginya, Alex adalah pihak yang paling penting untuk diyakinkan."Baiklah, aku akan menghubungi Grand Duke Hillary," ucap Alex."Maaf, Yang Mulia. Apa saya bisa menghubungi beliau langsung?"Alex tentu tidak akan mengizinkan. Untuk berkomunikasi dibutuhkan batu sihir dan harus mengeluarkan sihir. Lazimnya, sihir dikeluarkan melalui tangan."Saya tidak akan kabur, Yang Mulia. Anda bisa mempercayai saya. Penting bagi Grand Duke untuk mendengar berita ini segera," jawab Oswald.Meski begitu, Alex tetap t
"Tidak mungkin aku baik-baik saja," jawab Noah memejamkan matanya.Jelas sekali terlihat bahwa pria itu menahan amarah.Noah berusaha mengatur emosinya. Pria itu menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan seolah berkata, "Kau sudah bisa tenang, putri kita selamat.""Akan tetapi, bisa berbicara dengan putriku sungguh membuat lukaku terobati," ucap Noah tersenyum tipis.Pria itu menatap Anna lurus seolah Anna benar-benar ada di hadapannya sekarang."Terlalu tidak tahu diri jika aku bahkan mengharapkan Chandra untuk bisa menyelamatkan ibumu juga. Entah apa yang ibumu janjikan padanya, ini juga pasti keputusan sulit untuk ikut campur urusan kerajaan lain," lanjut Noah tersenyum getir."Aku rasa beliau memiliki pertimbangan tersendiri. Bertanggung jawab atas nyawa banyak orang harus mempertimbangkan banyak faktor kan?"Lagi-lagi mata Anna berkaca-kaca. Menjadi pemimpin perusahaan pun ada kalanya mengharuskan efisiensi. Dalam efisi