Share

Sarapan Pagi

Mata itu perlahan terbuka saat mendengar sebuah suara asing, jelas itu bukan alarm-nya yang biasa. Claudia mengerjap ketika kesadarannya terkumpul sempurna, keningnya mengernyit ketika melihat suasana yang tidak dikenal.

Jam weker di atas nakas samping ranjang masih berbunyi, jelas itu juga bukan miliknya. Belum sempat Claudia mengulurkan tangan untuk mematikan alarm, sebuah tangan lain sudah lebih dulu melakukannya.

Claudia tertegun saat mengingat jika semalam ia menyetujui tawaran yang Malven berikan dan kembali menghabiskan malam bersama. Kapan dia tertidur? Claudia tidak ingat kapan dia kelelahan dan hilang kesadaran.

"Masih terlalu pagi, tidurlah lagi."

Suara serak dan berat itu menyapa telinga Claudia, mengantarkan getaran ke seluruh tubuhnya. Suara Malven yang baru bangun tidur dan terdengar malas itu sungguh tidak baik untuk didengarkan. Kenapa ayah dan anak sama saja, selalu memesona setiap kali bangun di pagi hari?

"Sa-saya harus ...." Claudia yang ingin berpamitan karena h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muspiroh Oktavia
............ aaaa semoga melvan dluan yg baper deh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status