Share

bab 8

Walaupun sering menolak lamaran tuan muda dari berbagai klan terkemuka. Baik sepuluh klan paling berpengaruh dan klan lain yang berada di bawahnya. Tanya merasa tidak ada satupun tindakannya yang menyinggung klan-klan itu. Lagi pula, klan Quinn adalah klan paling ditakuti. Meski berasal dari keluarga cabang. Tanya tetap saja cucu dari pimpinan Klan saat ini; Aiden Quinn.

Ada sekat keberanian yang harus ditembus terlebih dahulu. Orang-orang yang menyerang keluarganya pasti bukan kelompok biasa.

Ares datang memeluk setumpuk buah. Hal itu membuat Tanya senang, selain manis, buah-buahan yang ada di hutan ini juga segar karena dipetik langsung.

"Kau cukup cepat untuk mencarinya," puji Tanya dan mulai makan.

"Yah, itulah pentingnya belajar bela diri. Kecepatan dan kekuatan tubuhmu meningkat dengan pesat. Jadi, sampai mana kamu sebelumnya pernah mempelajarinya?"

Tanya perlahan menelan makanan di mulutnya dan menjawab, "Aku memang pernah berlatih sebelumnya. Tapi tidak pernah mencapai apa-apa. Kau tahu? Ayahku bilang aku anak langka yang tidak memiliki energi kehidupan."

Ares tidak percaya ada seseorang yang terlahir tanpa energi kehidupan. Perkataan Tanya membuatnya bingung.

"Kalau kamu tidak memiliki energi kehidupan bagaimana kamu bisa hidup? logika anak-anak juga pasti mempertanyakannya."

"Bukankah kita sepakat kamu memanggilku nona? Maksud ayahku begini, aku memilikinya namun sebatas energi untuk bertahan hidup."

Ares menghela napas, "Baiklah, Jadi ayah Nona menganggap Nona tidak memiliki bakat?"

"Kurang lebih begitu. Tapi ini sangat sulit untuk aku terima. Aku dikucilkan dan di olok-olok sebagai putri yang tidak berguna dan hanya mengandalkan kecantikan. padahal ayahku keturunan bangsawan beladiri dan Ibuku juga sangat berbakat."

"Siapa nama belakang Nona?"

"Quinn."

"Oh, pantas saja mata Nona mirip dengan seseorang yang aku kenal. Mereka juga memiliki nama belakang itu. Tapi mereka bertolak belakang dengan Nona yang sangat sombong dan angkuh."

"Benarkah? Aku rasa orang yang kamu temui adalah tim ekspedisi keluargaku. Terkadang kami mengirimkannya untuk mengetahui seberapa berbahaya hutan ini. Mereka memiliki posisi yang rendah. Wajar saja bagiku untuk berprilaku lebih arogan."

"Sepertinya aku harus belajar menyombongkan diri dari Nona," ucap Ares lalu terdiam.

"Bagaimana dengan solusi masalahku? Kau mengaku dewa. K–kau harus menemukan solusinya!"

Ada banyak guru dari berbagai macam klan yang dibayar untuk mengajarinya. Namun tidak ada yang berhasil mengajari Tanya bahkan pada tahap dasar. Ares cukup paham dengan keadaan tersebut. Tanya adalah keajaiban langkah yang mungkin terjadi ribuan tahun sekali.

"Energi kehidupan terbagi menjadi dua. Hal itu berkaitan dengan roh dan fisik ketika manusia masih berada di dalam kandungan. Berbeda dengan fisik yang bisa dilatih agar lebih kuat, roh di dalam raga seseorang konstan tidak berubah. Energi fisik bisa dihasilkan dengan makan atau minum sebanyak-banyaknya namun memiliki kapasitas tertentu. Sedangkan energi roh memiliki kapasitas tanpa batas namun dihasilkan oleh satu sumber yang memiliki batas tertentu. Ada inti roh yang bekerja terus menerus seperti jantung dan menghasilkan energi dengan jumlah tetap tergantung anugrah seseorang setiap detiknya. Dalam kasus Nona, inti itu tidak bisa menghasilkan energinya sendiri, tetapi bisa bertahan karena dicintai alam."

"Maksudmu aku harusnya mati?"

"Manusia tidak akan bisa bertahan tanpa energi roh maupun energi fisik. Jadi, kalau tidak dibantu alam Nona pasti mati."

"Jadi itu kabar baik atau buruk?" Alis tanya terangkat sebelah. Dia tidak tahu apakah yang dikatakan Ares sesuatu yang dia harapkan.

"Ada baiknya dan ada buruknya juga. Semua kehidupan di dunia ini menghasilkan energi rohnya sendiri. Kamu bisa memintanya sesuka hati. Tapi bayangkan Nona mengambil semua energi mereka yang ada di alam sampai mereka mati. Dan suatu saat energi yang Nona ambil itu habis. Apa yang akan terjadi pada Nona?"

Tanya meneguk saliva."Cepat atau lambat aku akan mati."

"Tenang saja, itu tidak akan terjadi. Kalau Nona mengambil semua energi kehidupan di dunia ini. Menghabiskannya sendirian akan sangat mustahil."

"Tetap saja, kalau aku mengambil semuanya itu artinya aku satu-satu eksistensi yang masih hidup. Aku tidak ingin hidup sendirian."

"Nona benar. Kesepian itu lebih buruk daripada kematian," tutur Ares setuju dengan wajah tanpa definisi.

"Lalu bagaimana caraku menggunakannya?" Tanya cukup senang ada secercah harapan baginya. Sebelumnya dia hanya mendapatkan hinaan dan penghinaan.

"Konsep cinta. Seseorang yang mencintai sesuatu. Akan memberikan segalanya pada yang dicintainya. Namun, kalau sesuatu yang dicintainya tidak meminta apa-apa. Maka tidak akan terjadi pemberian apa-apa juga."

Ares mengangkat sebelah tangannya. "Letakkan tangan Nona di bawah tanganku. Katakan sesuatu jika kepala Nona sakit!" sambungnya.

Ada sesuatu yang entah bagaimana menjelaskannya masuk ke diri Tanya. Dia rasa itu sesuatu yang sangat asing dan ditolak oleh hatinya.

"Arghhh!"

Tanya memegangi kepalanya yang tiba-tiba sangat sakit. Telinganya berdengung dan pandangannya sedikit kabur.

Ares hanya memandanginya dan berucap, "Tahan sebentar nanti rasa sakitnya akan hilang."

Secara berangsur-angsur energi roh di dalam Tubuh Tanya menjadi stabil. Dia menghela napas lega dan menyeka keringat dingin di tubuhnya.

"Apa yang barusan kamu lakukan, Ares?!" Tanya memandanginya dengan kesal. "Kau tidak mengatakan hal tersebut akan sesakit ini!"

"Tidak ada alat ukur yang bisa memastikan rasa sakit. Aku hanya memberi Nona sedikit energi rohku. Seharusnya Nona menyadari ada sesuatu yang berbeda dibanding sebelumnya."

"Ya, aku merasakan sesuatu yang bergejolak di dalam diriku. Sesuatu yang tidak aku ketahui itu apa."

"Selanjutnya tergantung diri Nona. Masukkan energi tersebut ke fisik Nona!"

Tanya tidak tahu apa yang harus diperbuatnya. Dia mencoba melakukan sesuatu yang tidak terdefinisi oleh kata-kata. Dia mencoba terus-menerus, dari memejamkan mata sampai mengeluarkan gumaman tidak jelas.

"Aku meminta Nona untuk memasukkan energi roh ke tubuh. Bukan memainkan mulut yang mengeluarkan bunyi aneh dan ekspresi seperti orang buang air besar."

perempuan itu mendelik dan menjelaskan, "Mau ekspresi apapun aku tetap cantik. Lagipula kau tidak mengatakan sesuatu yang buntu. Aku mencoba membaca mantra. Siapa tahu ini berhasil."

"Sama seperti menggerakkan tangan, belajar berbicara, atau belajar berdiri ketika kamu masih bayi. Hal yang aku minta seperti itu, kamu hanya perlu melakukan dan mengingatnya sampai terbiasa," ucap Ares tidak habis pikir dengan pikiran gadis di depannya. "Mantra? Lagipula mantra seperti apa yang kamu bacakan?"

Tanya membuang mendongakkan kepalanya menatap Ares arogan.

"Tanya adalah putri bangsawan. Tanya wanita terbaik di semesta. wajahnya amat cantik jelita. Matanya seindah purnama. Maka tunjukkanlah bagaimana cara yang dikatakan dewa mesum kepadanya," Jelas Tanya panjang lebar. "Siapa tahu mantra yang aku bacakan ini berguna."

Ares menggelengkan kepalanya, menatap Tanyanya nanar lalu berbicara, "Kepercayaan dirimu sudah tidak bisa di tolong. Lalu bagaimana bisa kau masih memanggilku dewa mesum padahal sudah sepakat namaku adalah Ares."

"Kau sendiri berhenti memanggilku Nona," balas Tanya membela diri.

"Itu karena aku tidak terbiasa mengatakan hal tersebut. Mulai sekarang aku akan membiasakan diri. Jadi, jangan memanggilku dewa mesum lagi. Kalau tidak, aku akan berhenti mengajarimu!"

"Padahal kau memang orang yang mesum!" cibir Tanya.

"Ap—"

"Tidak-tidak!" Tanya melambaikan tangannya di udara dengan panik. Kalimat barusan spontan keluar tanpa pertimbangan. "Ares orang yang baik juga budiman. Dia orang mengajari Putri yang malang ini untuk bertahan hidup," imbuh Tanya tersenyum cengengesan.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arynn Tan
hahhaa... lucu gaya Tanya n Dewa... ada saja y hal tuk didebat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status