Share

120. Nganu Sania (18+)

Sania segera mendorongnya dengan pelan, melepaskan ciumannya dan menundukkan pandangannya.

"Jangan nakal," ucapnya lirih, namun dibalas senyuman dan Akara segera meraih dagu kecilnya.

"Jangan dan tidak boleh dari mulut wanita bukan berarti dia menolaknya." Ia lalu melumat kembali bibir merah muda nan lembut di depannya. Benar saja, Sania membalas lumatanya, bahkan lidah mereka saling membelit. Diberi lampu hijau, Akara tidak menyia-nyiakan kesempatan, tangan kirinya bergerilya di tubuh indah Sania dan tangan kanannya menurunkan resleting gaun di bagian punggungnya. Sania juga tak ingin kalah, ia mulai meletakkan jari-jari lentiknya di dada bidang kekasihnya dan perlahan turun hingga perut.

"Jangan nakal." Akara sempat-sempatnya menggodanya hingga membuat Sania cemberut menggemaskan, kemudian menggigit lehernya. Akara membiarkannya, ia langsung menyusupkan tangannya ke dalam penyangga dadanya, menyentuh payudara Sania yang besar nan bulat. Saat puting kecil berwarna merah muda tersentu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status