Share

301. Pertarungan di Planet Merah.

Itu bukanlah sebuah meteor besar, melainkan sebuah benda kecil, namun menyebabkan bola api yang lebih besar dibandingkan Akara sebelumnya. Bola api itu begitu dekat, bahkan tekanan gravitasi sudah terasa begitu kuat, namun Akara masih tetap duduk bersila. Aliran energi begitu besar mengalir layaknya sungai di udara, sedangkan Komo menggigit ujung jaket tuannya dan menarik-nariknya. Karena ukurannya masih kecil, ia tidak mampu melakukan hal itu.

"Akara! Akara! Woi! Aku belum mau mati! Bocah sialan! Bocah! Akara sialan!"

"Berisik!" Akara membuka matanya dan langsung meraih Komo, ia melesat begitu cepat saat bola api sudah memenuhi langit di atasnya dan hanya berjarak puluhan meter saja. Kurang dari satu detik ia berhasil lolos dari tekanan gravitasi, namun ia langsung terbelalak dan berhenti. Di depannya sudah ada gelombang energi yang menggulung api yang sangat tinggi, namun juga sangat lebar sejauh mata memandang. Sesaat kemudian, meteor di belakangnya membentur p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status